Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tenaga Medis di RSUD Moewardi Solo Reaktif Berdasarkan Rapid Test

Kompas.com - 12/07/2020, 06:14 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 25 tenaga medis yang bertugas di RSUD Moewardi Solo, Jawa Tengah, dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan menggunakan rapid test.

Berdasarkan hasil tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan untuk segera dilakukan tes swab kepada 25 tenaga medis itu.

"Sudah rapid test dan ada yang reaktif. Saya minta dilakukan PCR dan hasilnya belum tahu. Laporan yang masuk, ada 25 tenaga kesehatan yang reaktif. Sekarang kami sedang melakukan tindakan," kata Ganjar saat ditemui usai pemberian santunan bagi ahli waris tenaga medis yang gugur di Poltekes Semarang, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Tenaga Medis Sekaligus Petugas Surveilans di Kalsel Meninggal akibat Corona

Dari hasil penelusuran awal, Ganjar mendapat laporan bahwa diduga terjadi penularan Covid-19 di RSUD Moewardi yang berasal dari luar rumah sakit.

Menurut Ganjar, sebagian besar tenaga medis yang bertugas menangani Covid-19 semuanya aman karena menerapkan prosedur kesehatan yang ketat.

"Indikasi awal tertular dari luar, kalau yang menangani ini (Covid-19) malah aman. Tapi yang mesti hati-hati ketika berada di luar. Kalau dari luar tertular, terus dibawa masuk ke rumah sakit, tidak sadar berhubungan dengan banyak orang, maka potensi itu bisa terjadi," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo dan Teten Masduki Asyik Joget Bareng Nella Kharisma di Konser Virtual KompasTV

Untuk itu, Ganjar memastikan pihak rumah sakit berupaya mengurangi karyawan non-medis sebanyak 50 persen, serta mengurangi jumlah kunjungan pasien.

"Kami meminta kapasitas pendidikan dokter muda dan residen juga dikurangi. Kami juga minta protokol kesehatan dilakukan makin ketat, termasuk membatasi karyawan dan jumlah pengunjung," kata dia.

Ganjar mengatakan, penanganan terhadap 25 tenaga medis di RSUD Moewardi Solo itu sudah berjalan sesuai prosedur.

"Ini kan dokter semua, sudah pasti paham, apakah nanti dirawat atau diisolasi. Kalau mereka nanti dengan gejala, pasti harus dirawat. Tapi kalau tanpa gejala, bisa dilakukan treatment dengan cara-cara yang tepat," kata Ganjar.

Ganjar meminta masyarakat lebih serius mencegah penularan Covid-19.

Ganjar mengingatkan bahwa tidak ada tempat yang kebal terhadap penularan virus.

Bahkan tenaga kesehatan yang sudah menerapkan protokol pencegahan dengan baik masih bisa tertular virus.

"Maka kenormalan baru itu jangan hanya sekedar diomongkan tanpa kita bisa berdisiplin diri. Sekarang, Covid-19 ini menularnya jauh lebih cepat, bahkan ada yang mengatakan itu sudah airborne, meskipun harus dipastikan dulu," kata Ganjar.

Catatan redaksi soal rapid test

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com