Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeluh Tagihan Listrik Naik 275 Persen di Medsos, Bupati Probolinggo: Gila-gilaan

Kompas.com - 12/07/2020, 06:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik hingga 275 persen di kediaman pribadinya.

Kekecewaan Tantri itu sempat viral di media sosial setelah ia menggunggah hal tersebut.

"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?", keluh Tantri dalam unggahannya.

Baca juga: Tagihan Listrik Bupati Probolinggo Naik Gila-gilaan hingga 275 Persen, Ini Penjelasan PLN

Mengaku telah dihapus

Tagihan listrik bulan Juli di kediaman pribadi Bupati Probolinggo P Tantriana Sari naik hingga 275 persenTangkapan layar Tagihan listrik bulan Juli di kediaman pribadi Bupati Probolinggo P Tantriana Sari naik hingga 275 persen
Pada unggahan tersebut, Tantri tidak menyebutkan berapa jumlah tagihan listriknya.

Dia hanya mengatakan tagihannya terus-menerus naik, hingga 275 persen.

Saat dikonfirmasi, bupati membenarkan bahwa dia mengunggah kekecewaannya di media sosial.

"Betul, hanya sudah saya hapus (unggahan) karena ada misskomunikasi, dan PLN berjanji akan cek meterannya," kata Tantri.

Baca juga: Kekesalan Chef Arnold karena Tagihan Listrik Capai Rp 10 Juta, Dampak Penghentian Petugas Baca Meter

Ilustrasi listrik PLNdok PLN Ilustrasi listrik PLN

Petugas baca meteran berhenti karena pandemi

Rupanya, melonjaknya tagihan listrik di kediaman bupati lantaran petugas baca meter tidak turun ke lapangan di awal pandemi.

Sehingga ketika pembacaan dilakukan kembali di bulan Juni, tagihan riil terakumulasi.

"Pada Maret dan April petugas tidak membaca meteran karena awal pandemi. Ketika pembacaan meteran mulai lagi bulan Juni itu, ada akumulasi tagihan meteran listrik sehingga terasa lonjakan di bulan Juni itu," kata Manajer PLN ULP Probolinggo Gery Gerhady.

Baca juga: Kisah Teguh dan Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Awalnya Kecewa, Berakhir Rela

Sudah dicocokkan dengan meteran fisik

Ilustrasi listrik PLNdok PLN Ilustrasi listrik PLN
Gerry mengaku lonjakan dari hitungan akumulasi itu telah dicocokkan dengan meteran fisik di rumah bupati dan sesuai.

Jumlah lonjakan tagihan di bulan Juni sebesar Rp 2 jutaan.

"Rumah pribadi Ibu Tantri juga dapat skema perlindungan lonjakan listrik. Jadi 40 persennya dibayar di bulan Juni, lalu 60 persennya dibayar dengan diangsur," ucap Gery.

"Yang ditunjukkan ke Pak Huda staf Bagian Umum itu adalah data pembacaan kita. Jadi kita perlihatkan di bulan April dan Mei kan kita rata-rata ya, tidak ada stan meter, tidak ada petugas yang baca. Pada saat pembacaan kita perlihatkan stannya. Stannya berjumlah sekian terus kita cocokan dengan stan fisik yang saat ini, itu sudah sesuai," ujar Gery menambahkan.

Sumber: (Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com