Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Siapkan Psikolog hingga Bantuan Pendidikan kepada 4 Bocah Korban Pencabulan

Kompas.com - 12/07/2020, 05:38 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus pencabulan yang dilakukan seorang kakek berinisial IBR (56), terhadap 4 bocah di Surabaya, Jawa Timur, menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Untuk membantu memulihkan keempat korban dari trauma yang dialami, Risma mengaku telah menyiapkan psikolog hingga psikiater.

"Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga perlu psikiater," kata Risma seusai menemui korban di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (11/7/2020).

Tidak hanya itu, Risma juga mengaku akan membantu salah satu korban pencabulan yang tidak memiliki orangtua tersebut untuk tinggal di shelter milik Pemkot Surabaya agar dapat dirawat dan disekolahkan.

Sedangkan, beberapa korban yang tidak memiliki akta kelahiran dan data kependudukan juga akan dibantu diselesaikan Pemkot Surabaya.

"Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orangtuanya," ujar Risma.

Baca juga: Temui 4 Bocah Korban Pencabulan Kakek Pedofil, Risma Bantu Pulihkan Trauma

Seperti diketahui, kasus pedofilia yang dilakukan seorang kakek berinisial IBR itu berhasil terungkap setelah salah satu keluarga korban melaporkannya kepada polisi.

Pasalnya, akibat perbuatan bejat yang dilakukan pelaku tersebut korban mengalami trauma berat.

"Korban ini sampai ketakutan kalau lihat tersangka. Kemudian ada perubahan fisik dan perilaku dari salah satu korban yang membuat curiga orangtuanya. Setelah ditanya, ternyata mengaku sudah dicabuli tersangka," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, Jumat (10/7/2020).

Setelah dilakukan pengembangan penyelidikan, ternyata ada tiga korban lainnya yang mengalami hal serupa.

Keempat pelaku tersebut di antaranya berusia berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun.

Baca juga: Kecanduan Film Porno, Pemuda Ini Perkosa dan Bunuh Guru SD

Adapun modus pelaku untuk melancarkan aksinya yaitu dengan cara memberikan iming-iming es krim hingga ponsel kepada korban.

Dari pengakuan yang disampaikan pelaku kepada polisi, aksi yang dilakukan IBR tersebut ternyata sudah terjadi sejak 2019.

Oleh karena itu, Ganis menduga masih ada korban lainnya yang masih belum terungkap.

Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com