Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2020, 15:25 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, dilaporkan mengalami banjir setinggi lebih dari 1 meter sejak Kamis (9/7/2020).

Delapan kecamatan tersebut adalah Menukung, Ella Hilir, Sokan, Kota Baru, Sayan, Pinoh Selatan, Pinoh Utara dan Nanga Pinoh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi, Gusti Syafarudin mengatakan, banjir tersebut mengakibatkan lalu lintas darat terputus total, yakni ruas jalan provinsi di Kecamatan Nanga Pinoh hingga Kecamatan Sokan sedikitnya terdapat 20 titik banjir.

“Angkutan penumpang dan bahan pokok juga terganggu total,” kata Gusti melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Entikong, Ratusan Rumah Rusak dan 253 Keluarga Mengungsi

Gusti mengaku belum mendapat data valid berapa rumah terendam dan berapa warga terdampak banjir. Sampai dengan saat ini pendataan masih sedang dilakukan.

“Tapi setidaknya ada 2.000 ribu rumah terendam dan 50 keluarga yang telah mengungsi,” ujar Gusti.

Dia menerangkan, banjir terjadi akibat hujan deras yang terjadi sepekan terakhir sehingga membuat sejumlah sungai meluap.

Bahkan, banjir sudah memasuki ibu kota kabupaten di Kecamatan Nanga Pinoh.

"Hujan dengan intensitas tinggi hampir merata di Kabupaten Melawi membuat Sungai Pinoh dan Sungai Melawi meluap. Hampir semua kawasan tergenang air saat ini. Bahkan air juga sudah mulai menggenangi pasar Kota Nanga Pinoh,” ungkap Gusti.

Baca juga: Banjir Landa Kota Padang, Warga Dievakuasi dengan Perahu Karet

Menurut dia, saat ini, BPBP Melawi bersama TNI-Polri terus melakukan pemantauan daerah-daerah banjir dengan mengerahkan perahu karet.

"Kita terus memantau lapangan dan berkoordinasi dengan semua pihak. Warga juga diminta tetap waspada, karena air terus naik, bantuan segera diberikan," ungkap Gusti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com