Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secapa AD Jadi Klaster Covid-19 di Bandung, Ridwan Kamil Minta Maaf dan Imbau Warga Ikut Rapid Test

Kompas.com - 11/07/2020, 13:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun meminta maaf kepada masyarakat terkait hal tersebut.

"Kami mohon maaf jika kejadian ini menjadi sumber dari lonjakan yang luar biasa," katanya di Kota Bandung, Jumat (10/7/2020), dilansir dari Antara.

Baca juga: Terkait Klaster Secapa AD, Ridwan Kamil: Warga Tidak Boleh Menolak Diperiksa

Menurut Ridwan, kasus di Secapa AD merupakan anomali di tengah pandemi. Namun demikian, dirinya mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengatasinya.

"Jadi kejadian di institusi kenegaraan khususnya Secapa yang luar biasa kami sebut anomali bukan pola yang kita petakan secara rutin," ujar Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung.

 

Berkoordinasi dengan TNI

Foto ilustrasi: Angka kasus positif Secapa AD menyebabkan jumlah kasus positif baru mencapai rekor tertinggi, yakni sebanyak 2.657 orang pada Kamis (08/07).secapaad.mil.id Foto ilustrasi: Angka kasus positif Secapa AD menyebabkan jumlah kasus positif baru mencapai rekor tertinggi, yakni sebanyak 2.657 orang pada Kamis (08/07).

Ridwan menegaskan, budaya disiplin dalam lingkungan militer dapat mendukung proses tracing hingga penanganan pasien.

"TNI ini punya sistem yang lebih siap dan lebih banyak. Pengetesan massal mandiri swab-nya itu oleh RSPAD," katanya.

"Kemudian, dipahami dan disepakati bahwa Panglima TNI bahkan mewaspadai pusat pendidikan yang lain."

Baca juga: Ratusan Siswa Secapa AD di Bandung Positif Covid-19

"Dulu di Sukabumi juga sama. Ketika saya laporan ke Panglima, maka seluruh institusi militer di Sukabumi yang non-Setukpa itu dilakukan pengetesan swab," jelasnya.

Untuk itu, Ridwan mengimbau warga untuk tidak perlu khawatir atas munculnya klaster baru ini.

"Masyarakat jangan terlalu khawatir, kalau satu titik apalagi militer itu lebih disiplin dalam lokalisir karantinanya," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan menjelaskan, berdasarkan data sementara, jumlah kasus positif Covid-19 di Secapa AD adalah 1.200 orang.

Pernyataan itu juga untuk mengklarifikasi informasi yang beredar di masyarakat yang menyebut jumlah kasus positif Covid-19 adalah 2.000 orang.

 

Warga jangan tolak rapid test

Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Selain itu, Ridwan juga memohon kepada masyarakat untuk bersedia menjalani rapid test, khususnya di lingkungan sekitar Secapa AD, di Hegarmanah, Bandung.

"Itu wajib hukumnya, tidak boleh menolak. Itu akan dilakukan oleh Pak Wali secepatnya," kata dia.

Baca juga: 105 Siswa Secapa AD Positif Corona, Wali Kota Bandung Minta Puskesmas Tracing Warga Sekitar

Selain itu, dia melanjutkan, pemerintah provinsi menyarankan penerapan pembatasan sosial berskala mikro di kawasan Hegarmanah Kota Bandung.

"Jalan masuk akan ditutup, yang boleh masuk hanya penghuni. Yang kira-kira sekunder tersier kegiatan itu saya titip ke Pak Wali Kota Bandung untuk 14 hari ditutup dulu untuk memastikan tidak ada kebocoran," kata dia.

(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com