KOMPAS.com- Awal Juli 2020, seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) Sempon di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri dinyatakan positif Covid-19.
Setelah di-tracing rupanya enam keluarga pengasuh itu juga dinyatakan positif corona.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek menyebut temuan itu sebagai klaster Pondok Sempon.
"Kalau faktanya seperti itu maka bisa disebut klaster pondok (Sempon)," kata Jekek, Jumat (10/7/2020) malam.
Baca juga: Pondok Pesantren Sempon Jadi Klaster Baru Covid-19 di Wonogiri
Sepulang dari Demak, pengasuh ponpes tersebut dinyatakan positif Covid-19.
"Kemarin hasil tes swabnya baru ada. Saat ini pak ustaz sementara diisolasi di rumah sakit Wonogiri," kata Jekek.
Baca juga: 6 Keluarga Pengasuh Pondok Pesantren di Wonogiri Positif Covid-19
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Kesehatan Wonogiri melakukan tracing untuk mencegah penularan Covid-19.
Orang-orang yang berkontak erat dengan pengasuh ponpes itu diperiksa.
Para santri serta pengurus pondok juga menjalani rapid test.
Baca juga: Raih Zona Hijau Corona, Wonogiri Tak Buru-buru Terapkan New Normal
"Enam orang ini merupakan keluarga Pak Ustaz Z yang sebelumnya sudah terkonfirmasi Covid-19 setelah pulang dari Demak," tutur Joko.
Enam pasien positif Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala seperti demam, panas tinggi maupun sesak napas.
Lantaran tak memiliki penyakit penyerta, enam orang itu menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan
Menyusul temuan enam orang keluarga pengasuh ponpes positif Covid-19, dinas kesehatan melakukan ujiswab pada 46 orang yang berkontak erat dengan para pasien.
"Karena kondisi khusus, langsung kami swab, tidak di-rapid lagi," kata Jekek.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri pun mengawasi pondok pesantren tersebut. Lebih-lebih lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.
Aparat desa dan kecamatan dilibatkan dalam pengawasan serta memberi edukasi pada warga.
Sedangkan ratusan santri ponpes itu juga menjalani isolasi. Mereka harus mengarantina diri selama dua pekan.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan