“Penghinaan terhadap agama bukan merupakan bawaan dari game. Penghinaan yang dilakukan dapat terjadi karena terdapat fitur yang memungkinkan komunikasi antarpemain di dalam game,” ujar dia.
Pihaknya telah meminta keterangan melalui sambungan telepon terhadap seorang pemain berinisial RB yang ikut bermain game tersebut bersama terduga pelaku saat itu.
Baca juga: Wali Kota Ambon Minta Warga Melapor Jika Biaya Rapid Test di Atas Rp 150.000
RB sempat merekam dan mengambil tangkapan layar untuk mengidentifikasi akun Monsterblessed.
“Saksi melakukan permainan bersama 3 orang temannya dan kemudian melakukan pencarian acak untuk 1 orang lainya agar mencukupi empat orang untuk memainkan permainan, pada saat permainan berlangsung, akun bernama Monsterblessed menyebutkan kalimat yang diduga mencemarkan nama baik salah satu agama,” kata dia.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan tim siber Mabes Polri untuk melacak nomor ID terduga pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.