Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ahmadi, Spesialis Kejiwaan di Semarang Meninggal karena Covid-19, Anak dan Istri Juga Positif

Kompas.com - 10/07/2020, 19:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang dokter spesialis kejiwaan bernama Ahmadi di Semarang, Jawa Tengah meninggal dunia karena Covid-19.

Semasa hidupnya, Ahmadi bertugas sebagai dokter jiwa di RSI Sultan Agung Semarang.

Selain itu, Ahmadi juga menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Semarang.

Setelah dilakukan penelusuran, rupanya anak dan istri Ahmadi juga dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Lagi, Dokter di Semarang Gugur karena Covid-19, Spesialis Kejiwaan RSI Sultan Agung

Gugur, dimakamkan dengan protokol Covid-19

Ilustrasi jenazahBBC Ilustrasi jenazah
Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati mengatakan, Ahmadi meninggal setelah sempat menjalani perawatan.

Ahmadi, kata Susi, dirawat di ruang ICU RSUD KRMT Wongsonegoro, Semarang, Jawa Tengah.

"Beliau meninggalnya hari ini, sekitaran jam 07.15 WIB," tutur Susi, Jumat (10/7/2020).

Pemakaman jenazah Ahmadi dilakukan dengan protokol Covid-19.

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Covid-19, Dokter Ini Sempat Bagikan Catatan: Jangan Curigai Kami Mengada-ada dengan Corona

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Istri dan anak juga positif

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Semarang Elang Sumambar mengemukakan, penelusuran dilakukan terhadap keluarga dokter Ahmadi.

Hasilnya, ada beberapa anggota keluarganya yang dinyatakan positif Covid-19.

"Keluarganya juga positif. Istrinya saat ini di rumah sakit, anaknya isolasi mandiri di rumah," kata Elang.

Baca juga: Seorang Dokter Positif Covid-19, Puskesmas di Kupang Ditutup Sementara

Pemeriksaan berkala

Ilustrasi tenaga medis KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi tenaga medis
Elang mengatakan akan melakukan inisiasi edukasi pemakaian dan pelepasan APD dengan melibatkan ahli menyusul kematian beberapa tenaga medis di Semarang.

Hal itu dilakukan untuk menekan penularan Covid-10 pada tenaga kesehatan.

"Akan melakukan inisiasi untuk edukasi pemakaian dan pelepasan APD. Kami juga akan melibatkan ahli. Dari profesi kami akan tingkatkan pengetahuan," ujar dia.

Elang juga meminta, pemerintah semakin memperhatikan petugas medis, menyusul gugurnya beberapa pejuang garda terdepan tersebut.

"Saya harap ada pemeriksaan berkala tenaga medis. OTG itu kalau di-rapid belum tentu terlihat, kalau swab baru ketahuan. Pemerintah bisa membantu untuk sampling," kata Elang.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com