Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekat Kanal Baru untuk Mencegah Karhutla Rusak, Ternyata Ulah Pencuri

Kompas.com - 10/07/2020, 17:35 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat sekat kanal yang dibangun Badan Restorasi Gambut (BRG) di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dirusak oleh para pencuri kayu gelam.

Kejadian tersebut diketahui saat Balai Penegakan hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sumatera Seksi Wilayah III bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) melakukan pengecekan.

Kepala Seksi Balai Gakkum Wilayah III Sumatera Harianto mengatakan, sekat kanal tersebut baru saja dibangun pada tahun ini untuk menahan debit air pada musim kemarau.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Perempuan di Palembang, Ini Rencana Pelaku

Sekat kanal tersebut bisa digunakan saat terjadi kebakaran lahan gambut.

Petugas bisa mendapatkan akses air yang lebih dekat dan membuat proses pemadaman cepat dilakukan.

"Semenjak ada sekat kanal ini, mereka (pencuri kayu) sulit menyalurkan kayu ilegal keluar kawasan Suaka Marga Satwa Air Sugihan," kata Harianto usai menggelar rapat penangahanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel, Jumat (10/7/2020).

Harianto menjelaskan, mereka mendapatkan sejumlah kayu gelam yang telah dialirkan melalui sungai lewat kanal yang dirusak.

Baca juga: Mencuri Bawang untuk Bayar Rapid Test

Selain itu, mereka juga mendapati dayung yang diduga digunakan untuk merusak sekat kanal.

"Petugas akan kesulitan untuk mencari sumber air saat kebakaran terjadi, karena sekat kanal ini dirusak," ujar Harianto.

Kepala BBKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, penebangan kayu gelam ilegal memang sering terjadi di lokasi tersebut.

Bahkan, mereka pernah mendapatkan ribuan kayu gelam yang dirambah oleh penebang liar.

"Kayu gelam itu kami sita dan dihancurkan di sana untuk membuat pelaku jera. Namun sekarang kembali terulang," kata dia.

Pada 2019 lalu, kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan terbakar seluas 45.000 hektar, akibat ulah para pencuri kayu gelam.

Sebab, para pelaku ini sebelum menebang akan lebih dulu membakar area di sekitar kawasan untuk menghilangkan rumput serta tanaman merambat lainnya.

"Sulit untuk mendeteksi keberadaan para penebang liar ini, karena mereka kucing-kucingan. Petugas juga tidak bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, karena luasan kawasan SM Padang Sugihan yakni sekitar 88.148 hektar, tidak sebanding dengan jumlah petugas lapangan yang sekitar 60 orang," kata Genman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com