Nur Ahmad yang akrab disapa Cak Nur ini memperkirakan, ada sekitar 350 lebih pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, tetapi tidak terinput atau tidak terdata.
"Jadi banyak seharusnya pasien yang dicacat sebagai pasien sembuh, tetapi tidak terdata karena banyak hal. Jadi itu nanti yang akan kita benahi," kata Cak Nur kepada Kompas.com.
Cak Nur sendiri mengaku heran karena dalam beberapa hari terakhir ini angka kesembuhan pasien Covid-19 tidak bergerak.
Akhirnya dia menggelar pertemuan dengan forkopimda, termasuk jajaran di dinas kesehatan dan direktur rumah sakit untuk mencocokkan data angka kesembuhan pasien positif Covid-19.
"Kita cocokkan data dan kita sudah dapat sinyal dari provinsi, kayaknya memang ada salah input. Insya Allah penambahan pasien sembuh ini cukup drastis sekali, sehingga kita ada harapan. Artinya, tingkat kesembuhan ini sangat tinggi sekali," ujar Cak Nur.
Mengenai penambahan kasus Covid-19 yang meningkat di Sidoarjo, ia mengaku karena rapid test dan tes swab massal terus dilakukan.
Meski di sisi lain banyaknya kasus positif juga karena masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
"Kalau menurut kami, secara umum memang seperti itu. Karena masyarakat sudah terlalu lama di rumah. Jadi ada yang tidak mengindahkan anjuran physical distancing maupun anjuran protokol kesehatan yang lain," kata Cak Nur.
Langkah yang dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk menekan angka kasus Covid-19 adalah dengan mendirikan kampung tangguh di desa-desa.
Dengan adanya kampung tangguh, penyebaran Covid-19 bisa tereduksi.
Ia berharap semua desa di Sidoarjo bisa mendirikan kampung tangguh untuk menekan penyebaran Covid-19.
Cak Nur juga berjanji akan memberikan stimulus kepada desa-desa yang sudah membentuk kampung tangguh pda Selasa pekan depan.
"Setiap desa yang ada kampung tangguhnya akan kami berikan Rp 10 juta nantinya. Stimulus ini diberikan agar nantinya kampung tangguh itu tetap dipertahankan," kata Cak Nur.
Menurut Cak Nur, selama dua pekan terakhir Pemkab Sidoarjo sudah melakukan langkah-langkah konstruktif untuk menekan angka kasus Covid-19.
Salah satunya adalah gencar melakukan operasi terhadap pelanggar protokol kesehatan di berbagai sektor.
Di sisi lain, Pemkab Sidoarjo sudah memberlakukan kembali pembatasan aktivitas warga di malam hari yang sudah berjalan dalam beberapa hari terakhir.
Di samping itu, pihaknya juga terus melakukan evaluasi terhadap rumah sakit rujukan yang menangani pasien Covid-19.
Ia menegaskan infrastruktur rumah sakit akan diperkuat agar tidak mengalami over kapasitas.