Warga menolak
Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing dan rapid test kepada warga sekitar Secapa AD di Bandung.
Meski demikian, Ema mengatakan pemetaan dan pemeriksaan untuk warga sekitar Secapa AD terkendala.
"Yang bersedia baru 28 orang, yang lainnya menolak," kata Ema di Balai Kota Bandung, Kamis kemarin.
Ema mengatakan, banyak warga sekitar Secapa AD yang takut menjalani rapid test.
Meski tidak menyebutkan jumlahnya, menurut dia, pemeriksaan dilakukan kepada warga yang tempat tinggalnya paling dekat dengan Secapa AD.
"Mereka parno, panik setelah diperiksa tiba-tiba hasilnya positif," kata Ema.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemkot Bandung langsung bergerak cepat untuk mengamankan warga sekitar Hegarmanah agar tidak tertular Covid-19 dari klaster baru Secapa AD.
"Saya minta kepada Pak Ema sebagai ketua harian (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung) dan jajaran mengamankan warga masyarakat sekitar Secapa AD," kata Oded.
Oded pun meminta kepada pihak puskesmas yang ada di sekitar Secapa AD untuk melakukan tracing kepada masyarakat terdekat dengan lembaga pendidikan pemerintahan tersebut.
"Betul-betul harus di-tracing oleh kita dan Puskesmas sekitar betul betul memperhatikan masyarakat sekitar. Sudah kita lakukan hari ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.