Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Olahan Cokelat Nglanggeran Gunungkidul, Mulai Bangkit di Tengah Pandemi

Kompas.com - 10/07/2020, 14:33 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Ke depan, ada tiga tempat pengelolaan kakao di sekitar Patuk, nantinya ada ada sinergitas sehingga saling mendukung satu sama lainnya.

Selain di TTP Nglanggeran produksi coklat juga di Griya Coklat Nglanggeran, dan satu lagi yang akan produksi di Padukuhan Doga. 

Baca juga: Serangan Lebah, Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran Ditutup Sementara

Pengurus Griya Coklat Nglanggeran, Surini mengakui hal serupa. Selama tiga bulan terakhir Griya Coklat Nglanggeran hanya menjual produknya melalui online tetapi peminatnya minim.

Pihaknya sudah membuka toko sejak Rabu (24/6/2020) lalu. Tetapi produksinya belum maksimal.

"Pandemi 3 bulan tutup lewat online sedikit sekali, mungkin karena perekonomiannya turun ya, dibanding membeli cokelat lebih baik membeli yang lain," kata Surini.

Dijelaskan, untuk menjadi makanan dan minuman cokelat, pihaknya menerapkan tiga klaster.

Dari petani dijual ke klaster pertama membeli cokelat dan diolah menjadi fermentasi. Lalu, klaster kedua pembubukan dan ketiga baru pengolahan.

Dengan rantai pengolahan yang panjang, selain petani, pengolahan cokelat mampu menyerap belasan tenaga kerja.

Hasil produksinya bisa 300 sachet minuman per hari dan ribuan kantong kripik pisang cokelat perbulannya. 

Untuk bahan baku tidak ada kesulitan karena 80 persen warga di Nglanggeran memiliki kebun kakao.

"Sebelum pandemi kami mengolah bahan sekitar 150 sampai 200 kilogram per bulan," ucap Surini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com