Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD Dibunuh Tetangga, Polisi: Pelaku Sering Mengintip Korban Saat Mandi

Kompas.com - 10/07/2020, 11:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - AR, pelaku pembunuhan seorang guru sekolah dasar (SD) di Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan, diduga sering mengintip korban saat mandi.

AR yang masih berusia 18 tahun tersebut mengaku ingin memperkosa korban berinisial EY (50) karena terpengaruh video porno.

"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi. Sehingga dia berniat memperkosa korban setelah menonton film porno," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (7/72020).

Baca juga: Kejahatan Keji Pemuda 18 Tahun: Perkosa, Bunuh dan Rampok Guru SD

Danny menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/7/2020).
Saat itu pelaku menyusup ke rumah korban dan bersembunyi di samping kulkas dekat kamar mandi.

Lalu, saat korban keluar, pelaku langsung mencekiknya hingga pingsan.

Korban lalu dibawa ke ruang tamu untuk diperkosa. Namun, tiba-tiba korban siuman dan berteriak minta tolong.

"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," ujar Kapolres.

 

Dimasukan ember

Petugas memasang police line di kediaman Efriza Yuniar(50) seorang guru yang  ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).HANDOUT/POLRES BANYUASIN Petugas memasang police line di kediaman Efriza Yuniar(50) seorang guru yang ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).

Setelah itu, pelaku menyeret jasad korban dengan menggunakan seprei. Jada EY lalu dimasukan ke ember warna hijau oleh pelaku.

Diduga untuk menutupi jejak, pelaku menutupi jasad EY dengan sprei dan diikat dengan tali rafia.

"Setelah melakukan pembunuhan, tersangka langsung keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar. Kemudian kunci tersebut diselipkan masuk ke dalam rumah melalui celah bawah pintu," jelasnya.

Baca juga: Kisah Pilu Elisa, Ditandu untuk Berobat, Tewas Saat Jembatan yang Dilalui Putus

Menurut Danny, kasus tersebut terungkap setelah rekan korban datang ke lokasi kejadian. Saat itu, rekan korban curiga EY sudah tiga hari tak masuk ke sekolah.

Tak disangka, jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam ember.

 

Korban hidup sendiri

Menurut kakak korban, Muhammad Gani (57), adiknya tersebut sudah lama berpisah dengan suaminya.

"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya.

Dirinya pun mengaku mendapat kabar dari kerabat terkait kondisi korban. Setelah itu, Gani membantu mengevakuasi jasad adiknya dari ember.

"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com