Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mayat Guru SD Ditemukan di Ember, Dibunuh Tetangga dan Pelaku Kecanduan Film Porno

Kompas.com - 10/07/2020, 06:21 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus kematian seorang guru sekolah dasar (SD) berinisial EY (50) di Banyuasin, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap.

Tim Puma Satreskrim Polres Banyuasin berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang tak lain adalah tetangganya sendiri, AR (18).

AR ditangkap di rumahnya di Jalur V, Kecamatan Muaratelang, Kabupaten Banyuasin. Saat hendak ditangkap, AR sempat mencoba melarikan diri.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Guru SD yang Jasadnya Dimasukkan ke Ember

"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan, didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, gempar saat mengetahui EY tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya, Kamis (9/7/2020).

Tim penyidik segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah keterangan dari saksi pun diolah petugas untuk melacak keberadaan pelaku. 

 

Jasad di ember

Petugas memasang police line di kediaman EF (50), seorang guru perempuan yang ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).KOMPAS.COM/AJI YULIANTO KASRIADI PUTRA Petugas memasang police line di kediaman EF (50), seorang guru perempuan yang ditemukan tewas di kediamannya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (9/7/2020).

Saat itu, korban ditemukan di dalam ember berdiameter 60 cm tanpa busana dan kondisi tangan terikat pada Rabu (8/7/2020). 

"Korban ditemukan tewas dalam ember dengan keadaan dibungkus kain tebal atau karpet," kata Danny saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga hendak memerkosa korban.

Saat itu, korban yang telah disekap ternyata siuman. Pelaku pun panik saat korban berteriak minta tolong.

 

Baca juga: Kejahatan Keji Pemuda 18 Tahun: Perkosa, Bunuh dan Rampok Guru SD

 

"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," ujar Kapolres.

Setelah itu, pelaku menyeret korban dengan menggunakan seprai dan memasukkannya ke ember warna hijau. Selanjutnya jasad korban ditutup seprai dan diikat dengan tali rafia.

Kecanduan film porno

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Danny menjelaskan, pelaku diduga kecanduan film porno dan sering mengintip korban.

Menurut Danny, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Mulanya, pelaku AR baru saja menonton film porno dan setelah itu menuju ke rumah korban.

"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi, sehingga dia berniat memerkosa korban setelah menonton film porno," kata Danny kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (7/72020).

 

Korban dirampok

Sementara itu, Muhammad Gani (57), kakak kandung korban, mengatakan, barang berharga milik adiknya yang hilang itu adalah dua unit ponsel dan laptop.

Semua barang itu diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku.

"Laptop, printer, handphone hilang. Kemungkinan itu yang diambil pelaku," kata Gani di depan ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (9/7/2020).

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com