KOMPAS.com - Pemprov Jawa Timur telah berupaya untuk menurunkan angka kasus Covid-19 dalam 2 pekan terakhir sesuai dengan instruksi dari Presiden Jokowi.
Meski begitu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak membenarkan jika tidak ada penurunan angka secara kasat mata.
Namun, hal itu terjadi karena kebijakan Pemprov Jatim melakukan testing secara masif sehingga angka kasus corona menjadi melonjak.
"Karena selama 14 hari terakhir kami juga melakukan testing masif. Harusnya kalau ada testing masif, angka melonjak naik kan," kata Emil Dardak, usai melepas program KKN Mahasiswa Univeristas Surabaya, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Belum Turun Sesuai Instruksi Jokowi, Begini Kata Emil Dardak
Sehari jelang deadline dari Presiden Jokowi untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Jawa Timur, Rabu (8/7/2020) kemarin, jumlah kasus terus naik. Bahkan, hampir tembus 15.000 kasus.
Pada Rabu malam, jumlah kasus tercatat 14.941 kasus setelah ditambah 399 kasus.
Dari jumlah itu, Kota Surabaya masih sebagai penyumbang terbanyak yakni 6.681 kasus.
Saat Presiden Jokowi memberikan instruksi agar menurunkan kasus Covid-19 di Jawa Timur pada 25 Juni 2020, posisi kasus Covid-19 di Jawa Timur di angka 10.532 kasus
Selama 2 pekan terakhir, lanjut Emil, Pemprov Jawa Timur bersama kabupaten dan kota juga sudah melakukan upaya konstruktif.
Misalnya dengan pembagian jutaan masker di tempat-tempat umum, dan penyekatan atau penutupan jalan tempat banyak warga berkerumun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.