Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Meninggalnya Dokter Kakak Beradik dan Sang Ayah karena Covid-19, 2 Anggota Keluarga Ikut Terpapar

Kompas.com - 09/07/2020, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua dokter kakak beradik di Semarang, meninggal karena terpapar Covid-19 saat bertugas.

Mereka adalah dr Elianna Widiastuti dan adiknya, dr Sang Adji Widi Aneswara.

Sang kakak, dr Elianna Widiastuti yang bertugas di Puskesmas Halmahera Semarang. Ia meninggal pada Minggu (28/6/2020) siang.

Ia mengeluh sakit usai pemakaman sang ayah yang juga terpapar Covid-19 pada Minggu pagi.

Baca juga: 2 Dokter Meninggal di Jatim, Salah Satu Positif Covid-19

Di hari yang sama dengan pemakaman sang ayah, Elianna dibawa ke rumah sakit Roemani dan meninggal dunia saat menjalani perawatan.

Saat tracing, sang adik, dr Sang Adji juga dinyatakan positif Covid-19. Ia kemudian menjalani perawatan RSUD KRMT Wongsonegoro pada 1 Juli 2020.

Kurang dari sepekan menjalani perawatan, Sang Adji dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020.

Baca juga: Kabar Duka, Dokter Kakak Beradik di Semarang Meninggal karena Covid-19 Menyusul Sang Ayah

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang dr Elang Sumambar mengatakan dr Sang Adji pernah menjadi relawan di rumah dinas Wali Kota Semarang untuk menangani pasien Covid-19.

"Dr Sang Aji usianya masih muda sekitar 31 tahun. Dia juga pernah diperbantukan sebagai relawan untuk penanganan Covid-19 di rumdin Wali Kota Semarang," katanya.

Jenazah Sang Adji langsung dikebumikan di pemakaman Madinah Memorial Park Ungaran dengan prosedur Covid-19.

Baca juga: Lebih dari 20 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19

Empat dokter di Semarang Raya meninggal karena corona

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19Shutterstock/Kobkit Chamchod Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19
Selain kakak beradik di Semarang, ada dua dokter lainnya di Semarang Raya yang juga meninggal karena terpapar corona.

Dua dokter tersebut adalah dr Ane Ravian asal Kudus anggota IDI Kota Jepara dan dr Sovian Endin

Ane bertugas di Puskesmas Welahan Jepara dan dirawat di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Sedangkan dr Sovian Endin asal Purwodadi meninggal pada Rabu (8/7/2020) sore setelah dirawat di RS Moewardi Solo.

"Tadi sore baru dikabari ada dokter satu lagi meninggal dunia di Purwodadi, meninggalnya usai dirawat di RS Moewardi Solo. Jadi di Semarang Raya ada empat dokter meninggal dunia," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang dr Elang Sumambar.

Baca juga: 19 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19, IDI Rekomendasikan Platform Telemedicine

Elang berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19.

Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pemeriksaan berkala.

"Baik mereka yang langsung terjun menangani Covid-19 maupun di faskes seperti puskesmas, klinik atau dokter praktek mandiri diberikan perlindungan dengan pemeriksaan berkala," tambahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com