Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maria "Sang Dokter Rimba", Ambil Alih Tugas Dukun Hantu Pedalaman Jambi (3)

Kompas.com - 09/07/2020, 12:00 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

“Intinya mereka belum percaya saya. Dan itu membuat saya merasa tidak berguna,” kata Maria. Namun titik balik mulai menyala, saat ada anak kecil yang menderita sesak nafas. Mereka menolak Maria, yang bersikukuh membawanya ke puskesmas dengan alasan tidak ada biaya untuk transportasi.

Tidak pikir panjang, Maria menjamin seluruh biaya transportasi. Dia menjelaskan kepada keluarga yang sakit, bahwa sakitnya harus segera ditangani agar tidak terjadi sesuatu yang menyedihkan. Akhirnya keluarga mengizinkan.

Bulir-bulir kristal menganak sungai dari kelopak mata Mariya. Dia mengenang masa-masa penuh kebanggaan, menjadi manusia berguna. Kala itu, dia berhasil menyelamatkan anak kecil yang menderita sesak nafas.

"Terlambat lima menit saja, kita tidak bisa berbuat banyak," Maria menirukan suara dokter.

Selamatkan anak kecil dari sesak napas

Selamatnya anak kecil dari sesak nafas, membuat Maria diterima kelompok Talang Mamak. Semua penyakit yang tidak bisa ditangani dukun hantu, langsung dibawa ke dokter rimba, Maria. Untuk penyakit ringan, semua sudah percaya berobat ke Maria.

Maria menangis haru kala itu. Bahagia bukan kepalang. Kelompok Talang Mamak dengan kisaran 400 jiwa ini, setidaknya sudah tersentuh ilmu medis.

Tangisan Maria tidak hanya tentang kebanggaan, ada juga ketidakbergunaan. Pertengahan 2017 lalu, Maria membawa penderita Tuberkulosis ke puskesmas. Medan yang berat dan waktu tempuh yang lama, membuat nyawanya tidak tertolong.

“Saya merasa bersalah. Merasa tak berguna. Tapi mereka (keluarga penderita) menghibur saya,” kata Maria. Mereka membuat saya kuat lagi.

Merujuk dari kejadian itu, Maria memperluas koneksi. Dia menjalin kerja sama dengan pemerintah dan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi serta puskesmas yang mudah diakses kelompok Talang Mamak.

"Tidak hanya meningkatkan literasi mereka terkait pola hidup bersih dan sehat, tetapi mengadvokasi mereka, agar diterima di rumah sakit," kata Maria menjelaskan.

Advokasi tidak hanya membawa mereka berobat gratis ke rumah sakit, melainkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan. Diantaranya, sambung Maria, pengobatan/pemeriksaan rutin, imunisasi, pil kaki gajah, makanan tambahan bergizi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com