Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Wapres dan Dipuji Menteri, Ini Kata Kepala SMAN 4 Sukabumi

Kompas.com - 09/07/2020, 11:13 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rahmat Mulyana mengatakan, penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tatap muka di masa transisi pandemi Covid-19 tidak mudah.

''Kami tidak mau gegabah. Dalam hal ini banyak parameter yang harus kami lalui,'' kata Rahmat kepada wartawan selesai menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin di SMAN 4 Sukabumi, Rabu (8/7/2020).

Rahmat bersyukur sekolahnya dikunjungi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Menteri Nadiem Makarim Sebut SMAN 4 Sukabumi Luar Biasa

''Alhamdulillah hari ini dikunjungi Pak Wapres dan Mas Menteri serta jajarannya, dalam hal peninjauan rencana sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Itu pada intinya,'' ujar Rahmat.

Menurut Rahmat, kunjungan ini merupakan bagian dari penilaian dan evaluasi, apakah rencana penyelenggaraan tatap muka di SMAN 4 ini bisa diterapkan atau tidak.

Sebab selaku pengelola pendidikan, pihaknya harus berdasarkan berbagai macam aturan dan prosedur terkait kesehatan.

''Yang kedua, yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik,'' kata Rahmat.

Baca juga: Secapa AD Bandung Jadi Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Jabar

Rahmat menuturkan, sepanjang digelarnya sekolah tatap muka akan dilaksanakan evaluasi dan analisis serta rapat setiap hari.

Langkah tersebut dilakukan untuk melihat perkembangannya.

''Apakah ini efektif atau tidak, apakah bahaya atau tidak dan bisa saja kami menghentikannya,'' tutur dia.

Satu kelas 12 orang

Dia menjelaskan, penyelenggaraan sekolah tatap muka ini rencananya akan dibagi tiga shift.

Ketiga shift tersebut masing-masing untuk shift pertama kelas 10, shift kedua kelas 11 dan shift ketiga kelas 12.

Shift pertama direncanakan pada Senin (13/7/2020), selama satu pekan, yang akan dimulai oleh kelas 10.

Selanjutnya, pekan berikutnya shift kedua giliran kelas 11 dan pekan selajutnya shift tiga giliran kelas 12.

''Proses KBM tatap muka ini diperkenalkan lima hari, Senin hingga Jumat. Setiap hari waktunya 3 jam. Jadi satu bulan ini setiap angkatan hanya dapat satu pekan,'' kata dia.

Sedangkan untuk setiap kelasnya, menurut Rahmat, hanya diisi 12 murid.

''Karena sudah kami coba, jarak setiap bangku 1,5 meter kiri, kanan, depan, belakang secara zig zag itu ternyata setiap ruang kelas hanya 12 bangku,'' kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com