Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Jenazah Pekerja WNI Ditemukan di Freezer Kapal China, Diduga Korban Perdagangan Manusia

Kompas.com - 09/07/2020, 06:41 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto membeberkan temuan kasus pekerja WNI yang tewas dan disimpan di dalam freezer kapal berbendera China. 

Temuan kasus ini terungkap dari informasi pihak keluarga yang mengaku kerap mendapatkan laporan dari korban tentang tindak kekerasan yang terjadi di kapal tersebut.

"Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari tindak kekerasan tersebut menimbulkan satu korban hingga meninggal dunia," kata Indarto saat konferensi pers di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).

Indarto mengatakan, dari informasi tersebut, tim gabungan kemudian melakukan pencarian dan pelacakan. 

Baca juga: Satu Jasad Pekerja WNI Ditemukan di Freezer Kapal Nelayan China

Jenazah pekerja WNI disimpan di freezer, masih berpakaian lengkap

Hingga akhirnya diketahui keberadaan kedua kapal berbendera China tersebut di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepri.

"Saat dilakukan evakuasi kondisi pekerja WNI yang meninggal dan disimpan di freezer masih mengenakan baju dan diselimuti," kata Indarto.

Indarto mengatakan, awalnya tim gabungan memang tidak mengetahui bahwa jenazah berada di kapal yang mana, tetapi kedua kapal saling berkaitan.

Baca juga: TNI: Dua Kapal China Dikejar, Ditemukan 22 Pekerja WNI, Satu Tewas di Freezer

Akhirnya tim gabungan mengejar kedua kapal tersebut, yaitu Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118.

"Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China ini nyaris gagal ditangkap karena nyaris masuk perairan Singapura, namun berkat kesigapan tim gabungan akhirnya berhasil dilumpuhkan," jelas Indarto.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com