Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut 100 Daerah Sudah Zona Hijau dan Sekolah Bisa Dibuka Kembali

Kompas.com - 08/07/2020, 22:59 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, kota dan kabupaten yang masuk zona hijau Covid-19 sudah lebih dari 100 daerah. Termasuk satu di antaranya adalah Kota Sukabumi di Jawa Barat.

''Zona hijau tadinya 98 daerah sekarang lebih 100 daerah,'' kata Ma'ruf kepada wartawan selesai kunjungan kerja di Pondok Pesantren Assobariyyah, Ciberureum, Kota Sukabumi, Rabu (8/7/2020).

Dia mengatakan, Kota Sukabumi ternyata sudah masuk zona hijau. Sebagai daerah yang sudah dinyatakan sebagai zona hijau, Sukabumi boleh menerapkan sekolah tatap muka dan pondok pesantren dibuka.

''Kunjungan saya ke sini (Kota Sukabumi) sekaligus ingin supaya menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang belum hijau,'' kata Ma'ruf.

Baca juga: Kunjungi Sukabumi yang Jadi Zona Hijau Covid-19, Ini Pesan Wapres Maruf Amin

Meski demikian, lanjut Ma'ruf, dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka maupun pembukaan di pondok pesantren harus tetap sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.

''Kami juga mendorong semakin banyaknya zona hijau dan supaya sekolah yang di zona hijau harus sudah mempersiapkan diri,'' ujar dia.

Ma'ruf menuturkan, dalam kunjungan kerja pertama dalam masa pandemi Covid-19 di Sukabumi, ia sudah melihat SMA Negeri 4 dan mengakui banyak inovasi dalam persiapan penyelenggaraan sekolah tatap muka yang patut dicontoh.

''Tadi di SMAN 4 walaupun pusat membolehkan dua, ini malah tiga shift. Selain menggunakan masker, face shield dan juga ada kotak plastik di bangkunya,'' tutur dia.

Ia berharap di daerah lain yang sudah masuk kategori zona hijau harus membuat cara-cara aman dari Covid-19 dan pembelajaran bisa berjalan baik.

Wapres juga mengunjungi Pondok Pesantren Assobariyyah. Ia mengatakan pihak pengelola pesantren sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Mulai dari penyediaan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang bersih dan juga tempat cuci tangan di beberapa tempat dan penyemprotan disinfektan seminggu sekali.

Pesantren ini juga telah menerapkan santri dan ustaz tidak boleh keluar pesantren. Serta keluarga santri tidak boleh membesuk. Jadi baik santri maupun ustaz seperti masuk karantina agar aman dari Covid-19.

''Model pontren seperti ini dapat dijadikan contoh,'' imbau Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Pendidikan Online Tidak Optimal

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, pendidikan online selama pandemi Covid-19 berjalan tidak optimal. Bahkan di beberapa daerah, model pendidikan ini tidak bisa dilaksanakan karena terkendala jaringan internet.

''Pendidikan online itu memang tidak optimal, bahkan di beberapa daerah tidak bisa dilakukan karena tidak ada jaringan,'' ungkap Ma'ruf dalam sambutan kunjungan kerja di SMAN 4 Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com