Beberapa waktu lalu, kata Risma, staf khusus Menkes memberikan bantuan 10.000 rapid test kepada Pemkot Surabaya.
Dari jumlah itu, ia merinci sebagian digunakan untuk memfasilitasi calon mahasiswa untuk syarat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Sementara, sebagiannya lagi dibagikan ke rumah sakit.
"Untuk jumlah rumah sakitnya kemarin 23 sekarang 32, jadi sudah ada 55 rumah sakit yang menerima (alat rapid test)," tutur Risma.
Risma juga memaparkan, nantinya pihak rumah sakit itu akan menuliskan kembali usulan-usulan apa saja yang dibutuhkan di setiap rumah sakit.
Baca juga: Bertemu Pemuda Tak Pakai Masker di Kedai Kopi, Risma: Ayo Kamu Push Up
Nantinya dari usulan tersebut akan diteruskan kepada Kemenkes.
"Mereka (pihak rumah sakit) juga mengajukan usulan ke kementrian dan juga BNPB," kata dia.
Adapun 32 rumah sakit itu, yakni RSIA Putri, RS Tk III Brawijaya, RS Orthopedi, RS Marinir EWA Pangalila, RSIA Perdana Medica, RS DKT Gubeng, RS William Booth, RS Adi Husadsa Kapasari, RSIA NUN, RS Wiyung Sejahtera.
Kemudian, RS Gotong Royong, RSAL, dr Oepomo, RSIA Lombok 22 Lontar, RS Paru, RSIA Kendangsari, RSIA Cempaka Putih Permata, RSIA IBII, RSPAL dr Ramelan, RS Onkologi, RS Mitra Keluarga Kenjeran.