Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Belajar Tatap Muka, SMAN 4 Sukabumi Atur 3 Shift dan Sediakan Boks Plastik

Kompas.com - 08/07/2020, 15:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berkunjung ke SMA Negeri 4 Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (8/7/2020).

Kunjungan Ma'ruf Amin dan Nadiem untuk melihat persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SMAN 4 Sukabumi.

Nadiem mengatakan SMAN 4 Sukabumi menerapkan aktivitas sekolah dalam 3 shift sekolah. Walaupun pemerintah sebenarnya memperbolehkan kegiatan KBM dibagi 2 shift.

Selain itu SMAN 4 Sukabumi menambahkan boks plastik untuk menjaga jarak siswa.

'SMAN 4 ini luar biasa, lebih hati-hati lagi. Jadi mereka benar-benar ingin sesuai protokol,'' kata Nadiem.

"Di sini (SMAN 4) juga bereksperimen dengan adanya tambahan boks plastik bagi siswa di ruang kelasnya," kata Nadiem.

Baca juga: Menteri Nadiem Makarim Sebut SMAN 4 Sukabumi Luar Biasa

Hanya untuk SMP dan SMA

Menteri Nadiem juga mengatakan hanya daerah yang masuk zona hijau yang diperbolehkan belajar tatap muka.

Selain itu sekolah yang dibuka hanya untuk SMP dan SMA.

"Tapi mulai sekolah menegah dulu, untuk SMP dan SMA," kata Nadiem

Sedangkan untuk siswa SD masih harus menunggu hasil evaluasi dari SMP dan SMA jika sudah kegiatan sudah berjalan selama dua bulan.

Jika siswa SD sudah sekolah tatap muka selama dua bulan, baru pendidikan anak usia dini (PAUD) diperbolehkan aktivitas kembali.

"Memang masing-masing kesiapan sudah ada detailnya, checklist-nya sudah detail, perlunya apa. Tapi tidak semua serentak bisa masuk sekolah, harus sesuai," ujar Nadiem.

Baca juga: Kunjungan Kerja Perdana Sejak Covid-19, Wapres Maruf Amin ke Sukabumi

Orangtua bisa meminta anak belajar di rumah

Dinyatakan Zona Hijau, SMA dan SMK di Kota Sukabumi akan Laksanakan KBM di SekolahDok. Disdik Jabar Dinyatakan Zona Hijau, SMA dan SMK di Kota Sukabumi akan Laksanakan KBM di Sekolah
Menteri Nadiem juga mengatakan jika Kemedikbus terus berkoordinasi dan memonitor sekolah melalui kepala dinas di daerah untuk memastikan syarat belajar tatap muka terpenuhi.

Ia menegaskan semua keputuspun belajar tatap muka ada di kepala daerah, kepala sekolah, dan orang tua siswa.

Jika ada orangtua siswa yang tidak nyaman anaknya sekolah, maka orangtua bebas untuk meminta sang anak belajar di rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com