Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Memang Lelah, Sudah Tidur di Situ, Istirahat karena Kurang Tidur"

Kompas.com - 08/07/2020, 14:09 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan (Kasat Intelkam) Polresta Malang Kota Kompol Sutiono merupakan salah satu relawan yang bertugas memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Sutiono telah memakamkan 57 jenazah pasien Covid-19 sejauh ini. Mereka terdiri dari pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif.

Dalam sehari, Sutiono bisa memakamkan beberapa jenazah pasien Covid-19. Kadang pemakaman dilakukan pada malam dan dini hari.

Tak jarang, Sutiono dan tim relawan menyempatkan tidur di kuburan untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Misalkan gini, ini tidak mungkin balik ke rumah, kalau memang lelah, sudah tidur di situ. Sambil menunggu yang selesai (yang akan dimakamkan lagi). Istirahat, capek karena kurang tidur. Tidur satu jam, di-calling berangkat lagi. Jadi tidak harus ke kantor dulu,” Sutiono saat diwawancara di Gedung DPRD Kota Malang pada Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Ratusan Orang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Dibawa ke Rumah Duka Pakai Taksi

Awalnya, Sutiono sedikit khawatir tertular saat bergabung menjadi relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Tapi, ia merasa aman setelah berkonsultasi dengan tim dokter agar tak tertular virus corona baru atau Covid-19.

"Pertama safety, untuk urusan muka harus betul-betul rapat, setelah memakamkan tangan harus dimasukkan ke cairan alkohol 70 persen, hampir setiap hari seperti itu," kata dia.

Awal mula bergabung

Sutiono menceritakan awal mula bergabung menjadi relawan.

Awalnya, Kapolresta Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata menginginkan beberapa anggota Polri menjadi relawan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Proses pemakaman jenazah Covid-19 di malam hariDokumen Pribadi Kompol Sutiono Proses pemakaman jenazah Covid-19 di malam hari

Relawan dari unsur polisi itu diharapkan bisa mencegah penolakan pemakaman jenazah Covid-19.

Saat itu, Sutiono bersedia memenuhi permintaan dari pimpinannya itu.

Dalam menjalankan tugas, Sutiono bekerja sama dengan relawan pemakaman dari public safety center (PSC).

Sutiono dan relawan lain bertugas membawa jenazah pasien Covid-19 dari rumah ke tempat pemakaman yang telah ditentukan dan memakamkannya.

“Kalau (relawan) dari Polresta ada lima orang, enam orang dengan saya. Yang memakamkan saya dengan teman-teman PSC, yang mengggali (kuburan) dari Dinas Pertamanan,” katanya.

Baca juga: Kisah Perawat di Pulau Terluar, Jalan Kaki Susuri Tebing Berbatu untuk Tangani Pasien

Sutiono terkadang kesulitan ketika ada keluarga jenazah yang belum memahami protokol kesehatan.

Akhirnya, mereka harus menjelaskan terlebih dulu tentang protokol pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

“Menjelaskan kepada keluarga bahwa sesuai dengan (diagnosa) dokter, pasien ini menderita Covid-19, kadang-kadang mereka berdebat tapi kita yakinkan kalau ini virus yang menular,” katanya.

Proses pemakaman jenazah Covid-19 di malam hariDokumen Pribadi Kompol Sutiono Proses pemakaman jenazah Covid-19 di malam hari

Tidak jarang ada keluarga yang meminta jenazah di bawah ke rumahnya terlebih dahulu.

Sutiono dan tim relawan mengizinkan jika ada keluarga yang menginginkan jenazah pasien dibawa ke rumah duka.

Baca juga: Kisah Perwira Polri Makamkan 57 Jenazah Pasien Covid-19, Sampai Tidur di Kuburan

Tapi, syaratnya peti jenazah tak boleh dibuka.

“Kalau mereka minta mampir (jenazah di bawah ke rumahnya dulu), monggo tapi jangan dibuka. Kalau keluarga tidak mau di peti, kami siapkan kantong jenazah. Di mobil saya lengkap kantong jenazah itu. Jadi kantong jenazah untuk membawanya saja,” ungkapnya.

(Kontributor Malang, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com