JAMBI, KOMPAS.com - Sebagian besar pelaku pariwisata mendesak pemerintah untuk membuka kawasan Candi Muaro Jambi.
Pelaku pariwisata bahkan kerja serabutan untuk menambal kebutuhan ekonomi. Pasalnya, kawasan Candi Muaro Jambi telah ditutup hampir enam bulan, tetapi pemerintah tidak mengucurkan insentif khusus bagi para pelaku pariwisata.
Total pelaku pariwisata terdampak secara ekonomi karena Covid 19 adalah 92 orang, terdiri dari jasa sepeda 26 orang, jasa bentor 22 orang, lalu pedagang suvenir 9 orang, pedagang makanan dan minuman 24 orang, dan guide 11 orang.
"Kita minta segera dibuka. Nanti malah kita tidak mati kena virus, malah mati kelaparan," kata salah satu pelaku pariwisata senior di Candi Muaro Jambi, Ahok, kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2020).
Baca juga: Minta PSBB Diakhiri, Risma Sebut Ekonomi Warga Surabaya Harus Bergerak
Baru-baru ini, kata Ahok LO gugus tugas BNPB juga telah datang dan memeriksa. Mereka menyarankan agar Candi Muaro Jambi segera dibuka untuk memasuki tatanan new normal.
"Hanya saja, mereka berpesan tetap mengikuti protokol kesehatan, dan jumlah pengunjung bisa dibatasi," kata Ahok menegaskan.
Ahok juga menuturkan, Candi Borobudur dengan jumlah pengunjung puluhan ribu per hari saja sudah buka. Tentu risiko mereka lebih besar dibanding Jambi.
Sejumlah pelaku pariwisata telah menyampaikan keluhan kepada pengambil kebijakan, tetapi memang belum direspons.
Baca juga: Merapinomic, Saat Merapi Menjadi Penyangga Ekonomi Warga
Sementara itu, Sekda Muaro Jambi M Fadhil Arief menuturkan, Pemkab Muaro Jambi bukannya mengabaikan nasib pelaku pariwisata, melainkan legalitas itu masih diproses.
"Tim sudah turun ke tempat wisata di Muarojambi untuk mengecek terkait kesiapan untuk membuka tempat wisata," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Covid 19 Muaro Jambi dengan tegas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.