Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 43 Peserta Ekspedisi Wisata Air Terjun Terjebak di Hutan Konawe Utara

Kompas.com - 07/07/2020, 23:03 WIB
Kiki Andi Pati,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Sebanyak 43 peserta ekspedisi wisata terjebak di hutan saat menuju dua lokasi permandian di Kabupaten Konawe Utara, Minggu (5/7/2020).

Peserta ekspedisi di lokasi wisata Air Terjun Lamesou Desa Lametono, Kecamatan Lasolo sebanyak 33 orang, dan 10 orang di kawasan wisata air terjun Wawondiku Desa Awila, Kecamatan Molawe Konawe Utara.

Mereka terjebak selama sehari di hutan lantaran saat hendak pulang dari lokasi arus sungai naik usai diguyur hujan.

Mardin, salah satu peserta ekspedisi wisata air terjun Wawondiku menuturkan, dia bersama empat rekannya harus menyeberangi sungai dengan cara berenang melawan arus sebanyak lima kali.

"Lima orang menyerah, lima orangnya masih bisa menyeberang. Posisi saya menyerah, sakit sekali kaki enggak bisa lawan arus dan akhirnya kita putuskan bermalam," terang Mardin dihubungi, Senin (7/7/2020).

Baca juga: Detik-detik Seorang Pendaki Gunung Lawu Hilang dan Ditemukan Tewas, Berawal Antar Rekannya Buang Air

Dengan kondisi basah kuyup mereka mendirikan tenda di hutan.

"Hanya air putih kita minum, akhirnya saya merokok supaya hangat badanku dan tidak lapar," kisahnya.

Keesokan harinya mereka lantas melanjutkan perjalanan pulang.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan 5 orang temannya yang pulang lebih awal menyeberang sungai.

Kelima orang tersebut juga mendirikan tenda karena tidak sanggup jalan.

"Pas di kebun terakhir kita mau sampe, eh dari kejauhan ada anggota Basarnas dan Polres Konut. Kita dikasih makan roti di situ kita ditanya," ungkapnya.

Baca juga: Hilang Semalaman, Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Tewas di Jurang

Farida, salah satu wisatawan yang berhasil dievakuasi menjelaskan, dirinya bersama 33 rekannya menuju ke Air Terjun Lamesou Desa Lametono dalam rangka pemasangan pamflet larangan membuang sampah sembarangan demi kelestarian alam wisata air terjun.

Saat memasuki kawasan hutan pada Sabtu (4/7/2020), Farida bersama rekannya mendirikan tenda sekitar 500 meter dari sungai yang menghubungkan titik air terjun yang akan dituju.

Namun, jelang sekitar pukul 17.00 Wita hujan deras mengguyur wilayah itu.

Situasi tersebut membuat rombongannya harus dua kali memindahkan tenda ke tempat yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com