Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Tak Lolos PPDB SMP, Orangtua Kejar dan Cegat Mobil Kadisdik

Kompas.com - 07/07/2020, 22:18 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Kota Padang, Sumatera Barat, menuai protes dari orangtua siswa yang anaknya tidak lulus.

Ratusan orangtua siswa itu mendatangi DPRD Padang, Selasa (7/7/2020), menyampaikan aspirasi dan menunggu hasil pertemuan antara DPRD dengan Dinas Pendidikan Padang.

Puluhan orangtua siswa yang anaknya tidak lulus tampak mengejar mobil Kepala Dinas Pendidikan Habibul Fuadi yang mau meninggalkan halaman gedung DPRD Padang.

Baca juga: PPDB SMA/SMK Sumbar Kembali Diperpanjang hingga 8 Juli

Video kejadian itu viral di media sosial YouTube dengan judul "mobil kadis Pendidikan Padang diserang wali murid saat meninggalkan DPRD Padang".

"Agiah (beri, red) jawaban Pak Kadis," teriak wali murid yang mayoritas emak-emak itu.

Terlihat emak-emak itu mengejar dan mencegat mobil Kepala Dinas Pendidikan Habibul Fuadi.

Sementara petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang berusaha menghalang-halangi emak-emak itu.

Salah seorang orangtua siswa, Yeni (48) mengatakan, dirinya tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah swasta karena biaya yang mahal.

"Mana sanggup bayar sekolah swasta. Kondisi sekarang sudah susah. Untuk makan saja sudah susah mana ada bayar uang sekolah swasta," kata Yeni.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Padang Habibul Fuadi mengatakan, kapasitas SMP negeri tidak mampu menampung semua lulusan SD di Sumbar.

"Kita minta orangtua paham bahwa  SMP negeri tidak mampu menampung semua lulusan SD. Hanya mampu 60 persen saja dari lulusan SD," jelas Habibul.

Baca juga: Gara-gara Salah Ketik Koma, Banyak Calon Siswa Gagal di PPDB Sumbar

Saat ini, jumlah tamatan SD di Kota Padang berjumlah 15.836 siswa, sedangkan daya tampung SMP negeri yang ada di Kota Padang hanya sanggup menampung 8.697 siswa.

"Hanya 60 persen yang bisa diterima di SMP negeri. Sisanya tentu bisa di swasta atau MTs," jelas Habibul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com