Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB SMA/SMK Sumbar Kembali Diperpanjang hingga 8 Juli

Kompas.com - 07/07/2020, 17:53 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Sumatera Barat kembali memperpanjang masa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Sumbar hingga 8 Juli mendatang.

Sebelumnya pendaftaran ditutup pada Senin (6/7/2020) dan hasilnya diumumkan Selasa (7/7/2020) ini.

Perpanjangan dilakukan Disdik Sumbar bertujuan merampungkan proses validasi dan verifikasi data, hasil seleksi untuk jalur zonasi, afirmasi atau inklusi dan perpindahan orangtua.

"Iya diperpanjang hingga 8 Juli mendatang," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Gara-gara Salah Ketik Koma, Banyak Calon Siswa Gagal di PPDB Sumbar

Adib mengatakan, bagi siswa yang mengalami masalah dalam pendaftaran diminta untuk melaporkan ke sekolah yang dituju. Di sana akan ada tim yang akan memberikan bantuan.

Bagi calon peserta PPDB yang menggunakan surat keterangan domisili sebagai pengganti KK (kartu keluarga), diminta mengunduh surat pernyataan yang ada pada menu info di website ppdbsumbar.id yang ditanda tangani serta dibubuhi materai 6000 oleh orang tua/wali peserta didik.

"Jika dalam proses validasi dan verifikasi ditemukan keterangan palsu, maka calon peserta didik dicabut hak bersekolah di tempat yang dituju dan orangtua siswa dapat diproses secara hukum," kata Adib.

Sebelumnya diberitakan, puluhan orang tua calon siswa mendatangi Dinas Pendidikan Sumatera Barat mempertanyakan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Sumbar, Senin (6/7/2020).

"Anak saya tinggal dekat sekolah, tapi tidak muncul namanya. Sementara orang lain yang rumahnya jauh bisa lulus," kata Yeni (50) salah seorang orang tua siswa kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020).

Sementara Tina (47) juga mengaku heran karena tidak muncul nama anaknya di sekolah dekat rumah dan malahan lulus di sekolah yang ada di luar kota.

"Iya, masak muncul nama di Pesisir Selatan. Sedangkan dekat rumah tidak ada," kata Tina.

Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMA dan SMK Sumbar Suryanto menjelaskan penyebab ada penghitungan jarak zonasi di sekolah yang diprotes orangtua siswa.

Menurut Suryanto, banyak calon siswa salah mengetik data. Misalnya saat menuliskan jarak tidak mengetikkan koma atau titik sehingga sistem juga salah membaca.

Ia mencontohkan ada yang seharusnya mengetik 364 meter, tetapi karena pakai koma dan salah lalu menjadi 364 kilometer.

"Kejadian tersebut tidak satu dua orang," jelas Suryanto.

Baca juga: Buntut Situs PPDB Sumbar Masih Error, Puluhan Orang Datangi Kantor Dinas Pendidikan

Selain kesalahan dalam menginput data angka, menurut Suryanto, juga ada yang salah mengisi nama daerah. Terlebih di Sumbar ada sejumlah nama daerah yang mirip-mirip tetapi jaraknya sangat jauh.

Ralat

Judul ini sudah diganti. PPDB diperpanjang hingga 8 Juli, bukan 9 Juli. Ada pun tanggal 9 Juli adalah hari pengumuman PPDB SMA/SMK Sumbar. Demikian judul dan isi berita ini sudah diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com