Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Dibawa ke Rumah Duka Pakai Taksi

Kompas.com - 07/07/2020, 08:39 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Mudasir mengatakan, MS meninggal pada Senin, sekitar pukul 18.30 WITA. Pasien itu dinyatakan positif Covid-19 setelah meningal.

Awalnya, keluarga menerima bahwa MS dinyatakan positif Covid-19. Tapi, mereka keberatan jika jenazah pasien dimandikan di rumah sakit.

"Warga ingin membawa pulang jenazah dan dimandikan di rumah duka, ini tentu tidak sesuai dengan protokol Covid-19, kami berupaya mencegah," kata Mudasir yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Gunung Sari.

Negosiasi buntu

Saat bernegosiasi, tim medis dan satgas Covid-19 mengizinkan keluarga ikut memandikan jenazah di rumah sakit.

Baca juga: Ibu Muda Bunuh Diri Setelah Diperkosa 7 Pemuda di Hutan, Polisi: Pelaku Terus Kami Kejar

"Mereka sebenarnya diizinkan ikut memandikan jenazah di rumah sakit dengan baju APD lengkap," kata Mudasir.

Warga pun diizinkan menggelar shalat jenazah dengan penerapan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak sebelum pemakaman.

Anggota keluarga, kata dia, juga diizinkan menguburkan jenazah asal menggunakan APD lengkap.

"Tapi tetap tidak bisa dibendung," kata Mudasir.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Kota Mataram Kompol Muhammad Taufik mengaku kewalahan menghadapi ratusan warga dan keluarga yang mengambil paksa jenazah pasien MS.

Taufik mengatakan, warga keberatan karena awalnya MS dirawat akibat diserempet truk pada 2 Juli 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com