Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Warga Tepi Sungai Karang Mumus Samarinda, Digusur Saat Wabah Merebak

Kompas.com - 07/07/2020, 05:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi


Dana tersebut diberi Pemprov Kaltim untuk penertiban masalah sosial di sekitar bantaran sungai sebelum proyek penurapan masuk.

Besaran dana santunan dihitung berdasarkan luas bangunan, jenis bangunannya permanen atau nonpermanen, uang bongkar, uang mobilisasi, ada uang ekonomis dan lainnya.

“Jadi setiap KK nilainya beda-beda,” terang Sugeng.

Baca juga: Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Dinilai Kemahalan, Penumpang Protes

Untuk pilihan tempat tinggal warga korban penertiban, Pemkot Samarinda menawarkan Rumah Susun Sewa Sederhana (rusunawa) di beberapa lokasi yakni kawasan Pergudangan, Bengkuring dan beberapa lokasi lainnya.

“Silahkan pilih tapi itu disewa bukan gratis,” tutur dia.

Sugeng menambahkan, rencana penertiban bangunan di tepi sungai tersebut, merupakan upaya menormalisasi sungai untuk pengendalian banjir di Samarinda.

Mengingat, bangunan atau rumah warga di tepi sungai sudah menjorok memakan badan sungai.

Belum lagi sampah dan sedimentasi membuat lebar sungai makin sempit.

“Nanti kalau kebanjiran yang disalahkan pemerintah kota. Coba tolong diimbau masyarakat sana untuk pahamlah, yang kita bicarakan ini kan untuk penataan kota,” jelasnya.

Baca juga: Diduga Penyebab Longsor, Warga Samarinda Tutup Pembangunan Perumahan

Data pemkot, total bangunan yang siap dibongkar di segmen Pasar Segiri berjumlah sekitar 280 bangunan khusus di RT 28, termasuk kios dan lain-lain.

Setelah di RT 28, pembongkaran dilanjutkan ke warga RT 26 dan RT 27 di kelurahan sama, dengan jumlah ratusan bangunan lagi.

“Total tiga RT siap ditertibkan, kita bongkar bertahap. Rencana kita mulai dalam pekan ini,” tutup Sugeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com