Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Khusus UMKM Buatan SMK, Transmisi Matik, Jarak Tempuh hingga 90 Km

Kompas.com - 07/07/2020, 05:30 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Banjir pemutusan hubungan kerja di tengah pandemi Covid-19 memotivasi sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Model PGRI I Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berinovasi. 

Didampingi sejumlah guru, para pelajar menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan.

Mobil listrik itu didesain khusus sebagai kendaraan berjualan untuk UMKM. 

Kendaraan sederhana yang diberi nama Mobil Listrik UMKM itu dirancang dan diproduksi oleh beberapa siswa didampingi oleh sejumlah guru SMK Model PGRI I Mejayan.

"Mobil listrik ini tercipta atas keprihatinan banyaknya pekerja yang di PHK selama masa pandemi Covid-19. Untuk itu muncul ide bagaimana membuat kendaraan sederhana dan efisien agar bisa digunakan untuk berjualan," kata  Kepala SMK Model PGRI I Mejayan, Sampun Hadam saat ditemui Kompas.com, Senin (6/7/2020). 

Baca juga: Pria Ini Dinyinyiri Netizen karena Nikahi Model dengan Maskawin Sandal Jepit dan Air

Sebelum menjadi mobil listrik, awalnya siswa merancang kendaraan kayuh yang diberi nama kereta "cinta".

Namun, ide itu batal diwujudkan karena untuk mengayuh kereta membutuhkan tenaga ekstra dan tidak efektif.

Pilihan pun akhirnya beralih ke mobil tenaga listrik. Tak membutuhkan waktu lama anak-anak didiknya berhasil menciptakan mobil listrik yang memiliki daya tempuh hingga 90 kilometer. 

Mobil listrik UMKM memiliki panjang 2,5 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Mobil ini dirancang dan dibuat pada saat masa pandemi Covid-19 sekitar bulan Mei 2020.

Untuk membuat satu mobil listrik UMKM menghabiskan dana sekitar Rp 15 juta dengan lama produksi satu bulan.

Untuk mengerjakan mobil ini, para siswa datang bergantian ke sekolah karena kondisi pandemi Covid-19. 

Mobil listrik UMKM tampak dari depanKOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Mobil listrik UMKM tampak dari depan

Masing-masing siswa mengerjakan tugas sesuai dengan spesifikasi keilmuan.

Tim dibagi tiga, yakni yang pembuat desain mobil, penggerak, dan desain bodi kendaraan.

Agar efektif bagi pelaku usaha kecil, desain mobil listrik dibuat sederhana. Selain itu beratnya pun tidak lebih dari 100 kg. 

“Mobil listrik UMKM ini memang didesain sederhana karena memang khusus untuk kegiatan usaha," jelas Sampun. 

Baca juga: Dokter Putri Meninggal karena Covid-19, Memiliki Komorbid yang Membuat Semakin Parah

Agar menarik untuk berjualan, mobil listrik UMKM ini didesain dengan bahan aluminium dan kaca akrilik.

Bahan akrilik dipasang agar memudahkan pelaku UMKM menampilkan dagangan di dalam kendaraan dan pembeli dapat melihatnya.

Meski beratnya ringan, mobil besutan siswa SMK PGRI Mejayan mampu melaju dengan kecapatan hingga 40 km/jam.

Pengisian aki sebagai daya menjalankan motor pun tak memakan waktu lama. 

"Untuk pengisian aki hingga penuh membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Dengan daya penuh itu, mobil mampu menempuh jarak sekitar 90 km," kata Sampun.

Seperti mobil pada umumnya, mobil listrik ini bisa berjalan maju dan mundur. Mobil ini juga dilengkapi lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan akan dipasang spion. 

Untuk memudahkan pengemudi, sistem transmisi kendaaran menggunakan sistem matic.

Dengan demikian pengendara cukup menginjak gas dan mengatur tuas untuk maju ataupun mundur.

Kendati bisa menempuh jarak hingga 90 km, mobil listrik itu tidak dirancang untuk kendaraan umum berpenumpang di jalan raya.

Mobil itu diciptakan khusus untuk pelaku UMKM agar memudahkan mobilitas berjualan. 

Mobil listrik UMKM ini tidak hanya bisa digunakan untuk berjualan makanan maupun sembako, tetapi juga bisa digunakan untuk pelaku usaha servis elektronik, jasa las, dan lainnya. 

Dari aspek kualitas, mobil listrik ini telah melalui uji beban. Kendaraan sederhana ini bisa menahan beban untuk enam orang dewasa.

Daya

Agar tak kehabisan daya saat berjualan, mobil dirancang bisa menyimpan tiga aki. Dengan demikian, jika daya satu aki sudah habis maka tinggal dipindah ke aki kedua. 

Sampun berharap hasil karya siswanya dapat diproduksi massal sehingga bisa digunakan pelaku UMKM untuk berjualan.

Bila diproduksi massal, mobil listrik UMKM dijual Rp 20 juta per unitnya.

"Kalau diproduksi massal, satu kendaraan dikerjakan selesai tidak sampai satu minggu," ujar Sampun. 

Mulai Dipesan 

Meski baru sebulan diluncurkan, saat ini sudah ada lima orang yang memesan dari Surabaya.

Timnya pun siap memproduksi massal bagi untuk membanjiri pasar.

"Bila pemesannya banyak kami sudah memiliki mitra yang mendukung seperti PT Inka bila diperlukan dalam pengembangan teknologinya," kata Sampun. 

Sampun menjamin perbaikan mobil listrik UMKM sangat mudah. Pasalnya bahan-bahan pembuatan mobil listrik tidak ada yang impor dan mudah dicari di pasaran. 

Agar tak dijiplak orang lain, saat ini pihak sekolah mengurus pematenan hak cipta mobil listrik tersebut. 

Febry Aria Tama, salah satu siswa perancang mobil listrik mengatakan, mobil itu sudah dicoba untuk berjualan nasi pecel khas Madiun di Alun-Alun Kota Caruban.

Mobil ini juga dipakai berjualan di sekitar sekolahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com