Toh, di masa pandemi ini orang akan berusaha sekuat dan sebisanya untuk tidak sakit atau tidak berurusan dengan rumah sakit. Namun ada kasus yang tidak dapat dihindari, misalnya mereka yang memang sakit sejak lama (pasien lama) seperti almarhum Rafadan.
Ada juga kasus yang terjadi di luar kemampuan mengendalikan, misalnya sakit akibat kecelakan atau musibah. Bagi mereka harusnya tetap diberikan solusi atau alternatif layanan medis, sekecil apapun itu akan lebih baik dari pada menolak.
Dimensi kemanusiaan mesti menjadi pertimbangan mendasar dalam pengambilan kebijakan oleh setiap institusi pemerintah maupun nonpemerintah. Apalagi pada sektor kesehatan yang merupakan sektor vital di mana mati dan hidup seseorang diperjuangkan.
Perkara mati atau hidup adalah otoritas keilahian Sang Pemberi Hidup. Tetapi memperjuangkan kehidupan adalah ikhtiar yang diamanatkan bagi manusia.
Jika negara tidak lagi sanggup mendukung ikhtiar itu, maka sesungguhnya negara tidak punya hati nurani. Tidak manusiawi. Dengan begitu, seharusnya pemerintah daerah mengkampanyekan saja: semua orang dilarang sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.