Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Menolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter

Kompas.com - 06/07/2020, 20:13 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Orang yang tinggal di perkotaan, kata Syaiful, juga ikut terpengaruh dengan tudingan tersebut.

"Kami menangani pasien corona itu taruhannya nyawa. Terlalu murah jika nyawa tenaga medis harus ditukar dengan uang. Jadi tudingan itu memprihatinkan bagi kami," ujar Syiaful.

Syaiful mengatakan, masyarakat Pamekasan menganggap Covid-19 bisa sembuh sendiri.

Untuk membenarkan pernyataan itu, masyarakat bahkan merujuk sejumlah tokoh penting, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan tokoh lain.

Baca juga: 44 Pasien Covid-19 di Pamekasan Nekat Tak Mau Isolasi di Rumah Sakit, Mengapa?

Sikap masyarakat itu membuat jumlah kasus positif Covid-19 di Pamekasan terus bertambah.

"Kalau pasien sudah di rumah sakit mudah ditangani. Tapi kalau di luar rumah sakit, sudah tidak bisa dideteksi. Semakin sulit dikontrol akhir-akhir ini," ungkap pria yang juga dokter spesialis paru ini.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 260 kasus positif Covid-19 tercatat di Pamekasan hingga Senin (6/7/2020). Rinciannya, 40 pasien sembuh, 24 meninggal, dan sisanya masih dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com