"Penularan Covid-19 Semakin Merajalela, Harap Warga Kembali Diam di Rumah"

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Probolinggo HMS Subri menyebut, penularan Covid-19 semakin merajalela.

Hal itu menyusul ada tambahan pasien positif sebanyak 31 orang.

Subri merinci, ke-31 orang tersebut sebanyak 8 orang tenaga kesehatan RSUD dr Moh Saleh, tiga tenaga kesehatan Puskesmas Ketapang, 8 orang karyawan sebuah pabrik, dan 12 orang lainnya dari kalangan umum.

"Ke-31 pasien baru tersebut merupakan hasil tracing dari pasien sebelumnya, dan dites pada 24 Juni lalu. Dan hari ini hasilnya keluar," ujar Subri, dalam rilis online, Senin (6/7/2020) malam.

Baca juga: 6 Tahanan di Jayapura Kabur, 3 Positif Covid-19

Pemkot Probolinggo, kata Subri, sesungguhnya sudah mempersiapkan untuk merilis new normal.

"Karena semakin bertambah pasien positif, kami bersama Bapak Wali Kota semakin berhati-hati agar wabah ini tidak terus bertambah. Memastikan keluarga pasien positif aman dan tidak tertular," kata Subri

Subri meminta, masyarakat agar kembali berdiam di rumah agar new normal segera bisa diterapkan dan perekonomian lekas pulih.

"Penularan Covid-19 semakin merajalela. Kami harap warga kembali diam di rumah, tidak usah keluar kalau tidak mendesak," tukas Subri.

Dia juga berharap tenaga medis yang terpapar tidak terus bertambah jumlahnya, karena mereka adalah ujung tombak dalam penanganan wabah.

"Sewaktu Ibu Gubernur datang ke Probolinggo, kami diingatkan untuk tidak lalai dan lengah. Karena itu, kami terus bergerak agar bisa lebih waspada dan cepat melakukan penanganan," tambah Subri.

Subri menambahkan, kapasitas ruang rawat inap di RSUD dr Moh Saleh untuk pasien corona sebanyak 40 kamar.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa Dua Tahun, Kades di Probolinggo Ditahan

Karena jumlah pasien positif yang dirawat di Kota Probolinggo sebanyak 51 orang, maka sisanya dirawat di "save house".

Masih menurut Subri, update Covid-19 Senin (6/7/2020), ODP sebanyak 394 orang, PDP 48 orang, dan positif 103 orang.

Rinciannya, pasien positif baru 31 orang, dirawat di Probolinggo 51 orang, dirawat di Surabaya 3 orang, sembuh 46 orang, dan meninggal 3 orang.