JAYAPURA, KOMPAS.com- Bupati Pegunungan Bintang Constant Otemka menegaskan, harga bahan pokok yang tinggi hanya terdapat di kawasan penambangan emas di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Harga bahan pokok di wilayah lain di Kabupaten Pegunungan Bintang masih normal.
Constant mengaku, telah mengajukan penutupan kawasan tambang itu ke Pemerintah Provinsi Papua sejak tahun lalu.
Baca juga: Beras 10 Kilogram Itu Seharga 4 Gram Emas kalau Dibeli dengan Uang Rp 2 Juta
"Jadi mereka yang ada di sana pencuri itu dan saya tidak tahu mereka masuk dari Boven (Digoel), dan kami tahu itu, dan memang harus intervensi dari pihak provinsi karena ini melibatkan beberapa kabupaten," kata Constant lewat sambungan telepon, Senin (6/7/2020).
Constant mengatakan, penambang di lokasi itu bukan masyarakat setempat. Tapi, orang daerah lain yang masuk melalui beberapa perbatasan kabupaten tetangga.
Lokasi penambangan di Kampung Kawe berbatasan dengan lima kabupaten, yakni Pegunungan Bintang, Yahukimo, Asmat, Bovel Digoel, dan Mappi.
Constant menjelaskan, belum ada akses transportasi darat menuju kawasan itu.
Tapi lokasinya bisa dicapai melalui jalur sungai dari Boven Digoel dan Asmat.
Selain itu, akses satu-satunya harus melalui jalur udara.
Baca juga: Di Kawasan Tambang Korowai, 10 Kilogram Beras Dijual Seharga Rp 2 Juta
"Ke distrik itu akses sungai dan helikopter, kalau darat tidak ada," kata dia.
Warga yang datang dari Oksibil yang merupakan Kabupaten Pegunungan Bintang, bisa berjalan kaki ke Awimbon. Butuh waktu empat sampai tujuh hari menuju kawasan itu.