BANTAENG, KOMPAS.com - Akses anak-anak usia sekolah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, buku masih terbatas.
Perpustakaan belum menjangkau pelosok desa. Akibatnya, minat baca anak tak bisa tersalurkan dengan baik.
Hal itu terjadi di Desa Bonto (Bt) Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.
Baca juga: Wawancara Ahok, Daniel Mananta Disuruh Baca Buku dan Cecar soal Film
Desa Bt Lojong merupakan daerah terpencil dan berada di pegunungan, akses jalan masih rusak.
Perjalanan menuju desa itu dari Kota Bantaeng butuh waktu dua jam perjalanan.
Saat ini tidak ada perpustakaan umum yang bisa diakses warga atau anak-anak.
Kalaupun ada, perpustakaan itu berupa perpustakaan sekolah yang dikelola oleh SD 35 Lannying, Kecamatan Uluere Bantaeng, koleksi bukunya sangat terbatas.
Buku yang ada juga banyak yang rusak dan tidak layak baca.
Para pemuda Bantaeng yang tergabung dalam komunitas Serambi Baca Tau Macca Bantaeng, tidak tinggal diam.
Baca juga: Gara-gara Buku: Kirim Cerita Bisa Donasi ke Taman Baca
Mereka berinisiatif menyambangi daerah tersebut dengan mengajak anak-anak membaca buku secara gratis.
Berbekal sepeda motor honda yang disulap menjadi motor pustaka Komunitas Serambi Baca Tau Macca Bantaeng ini menawarkan 100 koleksi buku. Buku-buku itu berupa kisah nabi, dongeng, dan pertanian.