Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Terkait Penyebaran Covid-19, Ridwan Kamil Minta Bupati Pangandaran Tingkatkan Komunikasi ke Warga

Kompas.com - 06/07/2020, 14:19 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata meningkatkan komunikasi kepada warganya terkait potensi penyebaran Covid-19.

"Pangandaran ini destinasi pariwisata, maka pastilah ancaman Covid-19 besar bila kita lengah," kata Ridwan Kamil saat meninjau protokol kesehatan di objek wisata Pantai Pangandaran, Minggu (05/07/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Kang Emil menambahkan, kasus baru Covid-19 di Pangandaran pun tercatat dari wisatawan dan warga lokal yang bepergian ke daerah episentrum penyakit tersebut. 

"Untuk itu, kewaspadaan terhadap Covid-19 ini ibaratnya seperti ronda, 24 jam tidak boleh lengah," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil.

Baca juga: Bagikan Sembako di 4 Daerah, Kang Emil: 2/3 Warga Jabar Butuh Bantuan

Selain itu, menurut dia, kewaspadaan di Pangandaran juga harus tetap dijaga sebagai salah satu daerah yang menggelar Pilkada serentak Desember mendatang.

Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat pandemi bisa saja masih terjadi dalam waktu lama jika kedisiplinan tidak dijaga dan vaksin belum ditemukan.

"Saya titip juga Pangandaran dijaga kondusifitasnya menjelang Pilkada, jangan sampai menjadi klaster baru karena kita belum tahu pandemi ini kapan berakhir," tutur Kang Emil.

Kegiatan sekolah boleh dilakukan di zona hijau level satu

Pada kesempatan yang sama, Kang Emil menegaskan, terkait kegiatan di sekolah, secara fisik hanya boleh dilakukan di Zona Hijau atau level satu.

"Saat ini, Kota Sukabumi menjadi satu-satunya Zona Hijau di Jabar," kata Kang Emil seperti dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, untuk kegiatan di pesantren, menurut Kang Emil sudah boleh dilakukan sesuai protokol kesehatan di masa Adaptasi Kegiatan Baru (AKB).

Ia mengungkapkan, kegiatan pesantren boleh dibuka karena setiap pesantren kurikulumnya tidak sama.

Baca juga: Rasio Tes Covid-19 di Jabar Sudah Setengah Jalan dari Syarat Minimal WHO

"Jadi kalau ada yang mulai duluan atau telat tidak terlalu mempengaruhi sistem pembelajaran," ujar Kang Emil.

"Kalau sekolah umum yang dikelola negara kurikulumnya sama. Maka ada delapan juta anak Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jabar yang harus kami lindungi," sambungnya.

Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak untuk terus berusaha dan berdoa semoga daerah-daerah di Jabar kembali Hijau supaya kehidupan kembali normal.

Dalam kegiatannya hari itu, Kang Emil juga menyerahkan bantuan paket sembilan bahan pokok (sembako) kepada warga terdampak Covid-19.

Baca juga: Syarat dari Ridwan Kamil agar Liga 1 2020 Bisa Digelar di Jabar

Tak hanya di Pangandaran, Kang Emil juga memberikan paket sembako untuk warga Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Kota Banjar melalui acara Touring Bakti Sosial Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Bhayangkara.

"Saya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pengecekan protokol kesehatan dan update Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar," ucap Kang Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com