Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Misteri Hilangnya Pendaki di Gunung Guntur, Ditemukan Nyaris Telanjang di Dekat Mata Air

Kompas.com - 06/07/2020, 10:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pendaki Gunung Guntur bernama Afrizal (16), warga Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, hilang secara misterius sejak Sabtu (4/7/2020) saat mendaki bersama dengan empat orang temannya.

Afrizal hilang saat tengah tertidur di tenda. Sebelum menghilang, korban bersama dengan empat orang temannya sempat bergadang hingga jam 2 pagi.

Namun, saat salah seorang rekannya bangun jam 5 pagi, Afrizal sudah tidak ada di tenda.

Korban ditemukan pada Minggu (5/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di sekitar sumber mata air yang dikenal dengan nama Cikole, cukup jauh dari lokasi awal korban mendirikan tenda.

Ia ditemukan dalam keadaan lemas dan hanya mengenakan celana dalam oleh seorang warga yang juga penjaga parkir bernama Entis Sutisna (60).

"Kata korban, dia tidak tahu kenapa bisa sampai ada disitu, dia hanya ingat sedang tidur dalam tenda sama temannya," ujar Entis.

Kata Entis, korban ditemukan saat dirinya memanggil namanya.

"Saya tawasul, berserah diri karena semuanya. bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban," katanya.

Sambung Entis, peristiwa serupa pernah terjadi 10 tahun lalu.

"10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang," katanya.

Baca juga: Pendaki Hilang Misterius di Gunung Guntur, Malam Tidur di Tenda, Pagi Ditemukan Telanjang dan Lemas Dekat Mata Air

 

Mendaki sejak Jumat siang

ilustrasi pendaki berjalan ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah ilustrasi pendaki berjalan

Sebelum dinyatakan hilang, korban bersama dengan empat rekannya mendaki Gunung Guntur sejak Jumat (3/7/2020) siang.

Hal itu diungkapkan Kaposlek Tarogong Iptu Masrokan.

"Jumat malam, mereka buka tenda dan menginap di pos tiga jalur pendakian. Pagi harinya, korban sudah tidak ada di tenda," jelas Masrokan, Minggu (5/7/2020).

Setelah sampai di pos 3 mereka membuka tenda, dan pada malam harinya mereka bergadang hingga pukul 02.00 WIB.

Namun, saat salah seorang rekannya bangun jam 5 pagi, Afrizal sudah tidak ada di tenda. Kemudian keempat rekan korban menunggunya di pos 3 hingga siang hari.

"Mereka sempat menunggu korban sampai sekitar jam 11 siang, setelah itu keempat temannya memutuskan turun ke pos 1 dan menunggu di pos 1," katanya.

Baca juga: Sebelum Hilang Misterius, Pendaki di Gunung Guntur Sempat Begadang hingga Jam 2 Pagi

 

Lapor ke keluarga korban

Ilustrasi keluargashutterstock Ilustrasi keluarga

Karena korban tak kunjung datang, rekannya pun memutuskan untuk pulang dan melaporkannya kepada orangtuanya.

Kemudian, pihak keluarga korban langsung melakukan pencarian hingga ke pos satu namun tidak juga menemukan korban.

"Upaya pencarian malam itu dihentikan, keluarga korban dijemput di pos satu dan pencarian dilanjut hari ini," jelasnya.

Pada Minggu, tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan masyarakat sekitar melakukan upaya pencarian hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh seorang warga di dekat sumber mata air.

Baca juga: Cerita Syarif, Tersesat di Hutan Papua, Makan Buah Biji Anggrek untuk Bertahan

 

Langsung dipulangkan ke rumahnya

Ilustrasi rumah.Dok. Kementerian PUPR Ilustrasi rumah.

Setelah berhasil ditemukan, korban langsung dibawa ke rumahnya dengan menggunakan mobil milik warga.

"Kita koordinasi dengan Koramil Cilawu untuk mengecek korban di rumahnya, ternyata memang sudah ada di rumah," kata Komandan Koramil Tarogong Kapten Ing Dedi Saefulloh.

Kata Dedi, korban ditemukan sekitar pukul 09.00 pagi oleh warga yang sehari-hari berjaga di parkiran kendaraan di pos pendakian awal Gunung Guntur di Kampung Citiis.

Baca juga: Selamatkan Pendaki Hilang Misterius di Gunung Guntur, Entis Berdoa dan Panggil Nama Korban

 

(Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Aprillia Ika, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com