Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri Pendaki Hilang di Gunung, Ditemukan Nyaris Telanjang hingga Tak Terlacak

Kompas.com - 06/07/2020, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang pendaki di Gunung Guntur, Garut Jawa Barat, hilang saat tidur di tenda bersama rekan-rekannya, Jumat (3/7/2020).

Pendaki bernama Afrizal (16) asal Kecamatan Cilawu tersebut akhirnya ditemukan warga di sekitar sumber mata air di gunung tersebut dalam kondisi telanjang.

Kisah serupa juga pernah terjadi Gunung Buthak di Batu, Jawa Timur. Pendaki bernama Jopi Pranata dinyatakan hilang saat mendaki bersama rekan-rekannya, Senin (13/4/2020).

Tim SAR hanya menemukan topi, sepatu dan kaos kaki milik Jopi.

Berikut ini kisah pendaki hilang saat mendaki gunung:

1. Afrizal hilang dari tenda, ditemukan bingung

Gunung GunturArsip Goat Run Trail Running Series Gunung Guntur

Entis Sutisna (61), warga Kampung Citiis di sekitar Gunung Batur, menemukan Afrizal dalam kondisi lemas dan linglung.

Saat itu, menurut Entis, korban mengaku terakhir ingat tidur di tenda bersaam rekan-rekannya.

"Kata korban, dia tidak tahu kenapa bisa sampai ada disitu, dia hanya ingat sedang tidur dalam tenda sama temannya," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Afrizal mendaki bersama rekan-rekannya pada Jumat (3/7) siang.

Lalu, pada malam hari mereka mendirikan tenda dan begadang hingga dini hari.

Setelah itu, rekan-rekan korban kaget ketika Afrizal tiba-tiba hilang dari dalam tenda.

Baca juga: Pendaki Hilang Misterius di Gunung Guntur, Malam Tidur di Tenda, Pagi Ditemukan Telanjang dan Lemas Dekat Mata Air

 

2. Tiba-tiba loncat ke semak-semak

Petugas berkomunikasi dengan rekan-rekan Jopi, pendaki yang hilang di Gunung Buthak, Senin (13/4/2020).
Surya.co.id Petugas berkomunikasi dengan rekan-rekan Jopi, pendaki yang hilang di Gunung Buthak, Senin (13/4/2020).

Jopi, pendaki asal Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, tiba-tiba keluar jalur pendakian dan meloncat ke semak-semak.

Saat itu, rekan-rekan korban sempat panik dan mencari jejak Jopi. Namun, mereka hanya menemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik Jopi.

“Di sekitar daerah survivor terakhir kali diketahui, ditemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik survivor. Setelah jarak 50 meter, tidak ditemukan jejak survivor. Selama 2 hari, rombongan mencari survivor dan mendirikan tenda di Pos 3,” jelas Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Choirur Rochim,Senin (13/4/2020).

 

Dilansir dari Surya.co.id, Tim SAR akhrinya menemukan jasad Jopi pada Rabu (15/4/2020).

Jasad pendaki tersebut ditemukan lebih kurang 111 meter dari lokasi penemuan sepatu korban.

“TIM SAR gabungan pada pukul 13.56 berhasil mengevakuasi korban atas nama Jopi Pranata dalam meninggal dunia. Saat ini, sedang evakuasi dengan perjalanan sekitar 5 jam sehingga diperkirakan tiba pukul sekitar 21.30 wib,” ujar Dantim Basarnas Surabaya, Satrio Nurridanto.

Baca juga: Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Butak, Daki Gunung Tanpa Izin Saat Pandemi Covid-19

3. Pendaki hilang 100 hari di Gunung Arjuno

Kondisi pos pendakian Pondok Kopkopan di Gunung Arjuno via jalur Tretes, Pasuruan, Jawa Timur, Oktober 2018. KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kondisi pos pendakian Pondok Kopkopan di Gunung Arjuno via jalur Tretes, Pasuruan, Jawa Timur, Oktober 2018.

Pada Desember 2018, seorang pendaki asal Surabaya bernama Faiqus Syamsi hilang saat mendaki Gunung Arjuno, Kota Batu.

Lalu, usai pencarian lebih kurang 100 hari dari Tim SAR gabungan, jasad Faiqus ditemukan pada Jumat (5/4/2019).

Saat itu, tim penyelamat menemukan jasa Faiqus tinggal tulang belulag di atas Lembah Kijang dan di bawah Puncak Bayangan.

"Keluarga memastikan jika kerangka itu milik Faiqus Syamsi," kata Farid Kurniadi, Komandan Tim Pencarian, saat itu.

Seperti diketahui, Faiqus tercecer dari rombongan saat mendaki bersama enam rekannya.

Baca juga: 100 Hari Hilang di Gunung Arjuno, Siswa SMK Surabaya Ditemukan Tinggal Tulang

4. Tersesat di Gunung Lawu, Alvi belum ditemukan...

Pintu masuk pendakian Gunung Lawu melalui  Cemoro  Kandang. Lebih dari 50 pendaki tercatat di pintu masuk pendakian Cemoro Kandang sejak dibuka Senin kemarin.KOMPAS.COM/SUKOCO Pintu masuk pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Kandang. Lebih dari 50 pendaki tercatat di pintu masuk pendakian Cemoro Kandang sejak dibuka Senin kemarin.

Alvi Kurniawan, pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, dilaporkan hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu, 31 Desember 2018.

Menurut Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro, Alvi diduga tersesat setelah diajak balapan menuju puncak oleh seorang pendaki wanita asal Wonosobo.

Saat itu, menurut Yohan, mereka mengambil lajur pendakian Candi Cetho, sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, Alvi mendaki Gunung Lawu bersama enam rekannya.

Namun, sampai Pasar Dieng sekitar pukul 12.15 WIB, pendaki wanita asal Wonosobo kecapekan hingga akhirnya Alvi melanjutkan sendiri mendaki ke puncak sendirian.

Hingga pencarian resmi dihentikan pada 8 Januari 2019, keberadaan Alvi belum diketahui.

(Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Michael Hangga Wismabrata, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Bayu Galih, Farid Assifa, Diamanty Meiliana, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com