Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2020, 06:36 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, masyarakat yang masuk kategori ekonomi lemah terdampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Richard meminta warga terdampak segera melapor ke kelurahan dan desa masing-masing untuk mendapat bantuan sosial.

“Pemerintah Kota Ambon tetap membuka ruang, kalau ada yang merasa terdampak silakan laporkan itu ke lurah setempat lalu kita akan antisipasi (bantu),” kata Richard di Ambon, Minggu (5/7/2020).

Baca juga: Belum Keluar dari Zona Merah, PSBB Ambon Diperpanjang 14 Hari

Pemberlakukan PSBB di Kota Ambon resmi diperpanjang selama 14 hari, terhitung 5 Juli hingga 19 Juli 2020.

“Memang dampak PSBB bagi masyarakat juga terasa saya juga minta maaf bagi masyarakat lain yang terdampak akibat kebijakan ini,” ujarnya.

Wali Kota Ambon itu mengaku ada masyarakat yang menolak penerapan PSBB. Tapi, penolakan itu dianggap sebagai hal biasa.

Sebab, sebuah kebijakan yang diambil pasti akan menuai pro dan kontra.

“Itu (penolakan) biasa di daerah lain juga begitu,” katanya.

Richard menjamin, Pemkot Ambon akan memberikan perhatian khusus kepada warga terdampak penerapan PSBB ini,

Bantuan lewat jaring pengaman sosial (JPS) terus disalurkan kepada warga terdampak selama pandemi Covid-19 ini.

 “Sampai dengan hari ini sudah 55.095 keluarga yang kita bantu baik dalam bentuk BLT maupun sembako, itu per bulan,” jelas Richard.

Berdasarkan evaluasi PSBB tahap pertama, kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan cukup tinggi. Hal ini juga diikuti tingginya kesadaran pedagang di pasar tradisional dan pelaku usaha menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: 50.595 Keluarga Terdampak Covid-19 Terima Bantuan di Ambon

“Kenyataannya itu dari hasil evaluasi tingkat kesadaran masyarakat itu rata-rata sudah mencapai 90 persen,” katanya.

Richard menjelaskan, PSBB Kota Ambon diperpanjang karena masih berada di zona merah Covid-19 berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com