Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Mahar Nikah Sandal Jepit dan Segelas Air, Di-bully Warganet dan Ingin Bantu Suami

Kompas.com - 06/07/2020, 05:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pernikahan Iwan Firman Wahyudi (24) alias Yudi dengan Helmi Susanti (20) di Lombok Tengah menjadi viral di media sosial.

Pasangan YouTuber dan model cantik tersebut menikah dengan mahar sepasang sandal jepit dan segelas air.

Warganet pun heboh. Komentar pujian hingga nyinyiran bagi kedua pasangan itu pun bermunculan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Tak ada niat ingin viral

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Yudi mengakui, pernikahannya dengan Helmi telah menjadi viral. Namun, dirinya mengaku sama sekali tak punya niat untuk ingin viral.

"Tidak ada sama sekali niat untuk bikin diri saya ini viral, biar mereka (netizen) berkomentar dia suatu saat dia akan diam," kata Yudi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (5/7/2020).

2. Jadi bahan bully

Pasangan Yudi dan Helmi usai ijab kabul dengan maskawin sandal jepitDokumen Warga Pasangan Yudi dan Helmi usai ijab kabul dengan maskawin sandal jepit

Sementara itu, Yudi juga telah mengetahui banyak warganet mengomentari pernikahannya.

Ada komentar memberi selamat, tetapi juga banyak yang nyinyir. Namun demikian, menanggapi komentar di media sosial, Yudi mengaku tak mempermasalahkan. 

"Banyak yang buli juga, mereka (netizen) kita dibilang cari sensasi bermaskawinkan sandal jepit," katanya.

3. Permintaan istri

Pasangan pengantin Yudi dan Helmi saat ditemui di rumahnyaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Pasangan pengantin Yudi dan Helmi saat ditemui di rumahnya

Sementara itu, Helmi mengatakan, dirinya yang meminta mahar pernikahan sandal jepit dan air saja.

Alasannya, Helmi tidak ingin memberatkan suami dan keluarganya.

"Saya tidak mau menyusahkan suami saya dan keluarganya," kata Helmi saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (4/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com