Korban ditemukan di sekitar sumber mata air Citiis, jauh dari lokasi pertama menghilang.
Entis mengatakan, saat pertama kali ditemukan itu kondisi korban dalam keadaan telanjang dan sudah lemas.
Diceritakan Entis, sesaat sebelum ditemukan itu, ia berniat istirahat di lokasi tak jauh dari tempat korban ditemukan.
Saat istirahat itu, ia melakukan ritual dengan memanjatkan sejumlah doa dan setelah itu berteriak menyebut nama korban.
"Saya tawasul, berserah diri karena semuanya bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban," katanya.
Baca juga: Kisah Suroto, 10 Tahun Tiduran dan Tak Pernah Bangun, hingga Rambutnya Gimbal Jadi Bantal
Saat ditemukan itu, korban, kata Entis mengaku bingung kenapa berada di lokasi itu.
Karena yang dia ingat saat itu sedang tidur di dalam tenda bersama temannya.
"Kata korban, dia tidak tahu kenapa bisa sampai ada disitu, dia hanya ingat sedang tidur dalam tenda sama temannya," katanya.
Setelah korban berhasil ditemukan, kemudian oleh Entis diberikan pakaian dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Lebih lanjut Entis mengatakan, kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Gunung Guntur.
Kondisinya sama persis dengan yang dialami korban saat ini.
"10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang," katanya.
Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Aprillia Ika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.