KOMPAS.com – Selama ini, kebutuhan sayuran, buah, dan palawija warga Kota Madiun, Jawa Timur, dipenuhi kabupaten tetangga, seperti Magetan, Madiun, dan Ngawi.
Padahal, petani yang bermukim di Kota Madiun bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut jika lahan yang ada dimaksimalkan.
Untuk itu, Wali Kota Madiun Maidi, menghidupkan 30 hektar lahan tidur milik Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menjadi lahan produktif perkebunan palawija, sayur, dan buah-buahan.
“Lahan tersebut bisa ditanami cabai, bawang merah, tomat, timun, terong, kacang panjang, lengkap semuanya,” kata Maidi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Era New Normal, Pemkot Madiun Prioritaskan Tujuh Sektor untuk Dongkrak Perekonomian
Agar tidak membebani para petani, Pemkot Madiun membebaskan biaya sewa lahan, pupuk, dan air dari sumur milik PDAM.
“Saya kasih gratis, tidak usah sewa,” kata Maidi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 39 kelompok tani untuk menindaklanjuti inovasi Maidi.
Muntoro mengatakan, petani-petani tersebut akan diberi sosialisasi terlebih dahulu. Pasalnya, selama ini petani Madiun lebih banyak menanam padi dan tebu.
Baca juga: Wali Kota Madiun Siap Terapkan New Normal di Sentra Ekonomi Baru
Terkait kebutuhan air, Muntoro berharap, ke depannya menggunakan air irigasi.
“Kami harap ke depannya menggunakan air irigasi. Saat ini kami masih mengecek saluran airnya masih berfungsi atau tidak,” kata Muntoro.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan