Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Relawan Saat Merawat Suroto yang Tiduran 10 Tahun: Seperti Mau Bicara, tapi Tertahan

Kompas.com - 04/07/2020, 13:22 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aktivis kemanusiaan dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Salatiga, Ardian Kurniawan Santoso, mengunjungi rumah Suroto yang berlokasi di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).

Kedatangan Ardian bukan tanpa sebab. Ia mengaku ingin membantu merawat Suroto setelah mendapat informasi bahwa pria tersebut sudah 10 tahun hanya tiduran di tempat tidurnya.

Saat kali pertama melihat Suroto, Ardian mengaku sempat terkejut.

Sebab, kondisinya sangat memprihatinkan.

Selain lusuh dan tak terurus, rambut Suroto juga gimbal hingga sepunggung.

Bahkan, rambutnya itu digunakan sebagai bantal di tempat tidurnya yang terbuat dari galar tersebut.

Baca juga: Suroto, 10 Tahun Tiduran, Mata Terpejam dan Makan Tiga Hari Sekali

Mengetahui hal itu, Ardian kemudian meminta izin untuk membantu merawatnya.

Selain memotong kuku dan rambut gimbalnya itu, Ardian juga memandikan Suroto serta menggantikan pakaian pantas pakai.

"Tadi juga dimandikan agar lebih segar, tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi," ungkapnya.

Mendapat perhatian dari Ardian itu, tampak Suroto tiba-tiba meneteskan air mata. Hanya saja, masih enggan untuk berbicara.

"Seperti mau berbicara, tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat agar bisa kembali normal," kata Ardian.

10 tahun tiduran

Ilustrasi tidur.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tidur.

Sementara itu, Ibu Suroto, Sukanti (75), mengatakan, perilaku aneh anaknya yang hanya tiduran itu sudah berlangsung sekitar 10 tahun.

Selama itu juga anaknya tak pernah bangun, tak pernah bicara, dan tak pernah ke kamar mandi.

Ia tak tahu harus berbuat apa lagi untuk menyembuhkan anaknya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com