Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tak Tahu Awal Mulanya, Tiba-tiba Suroto Tiduran, Tak Pernah Bangun"

Kompas.com - 04/07/2020, 10:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pria asal Magelang, Jawa Tengah, Suroto (40), telah tiduran selama 10 tahun di kamar rumahnya meski tidak dalam keadaan sakit. 

Tingkah aneh Suroto telah membuat ibu kandungnya Sukanti (75) pasrah. Dirinya mengaku tak tahu penyebab putranya menjadi bertingkah aneh.

Jauh di dalam lubuk hatinya, Sukanti bisa lagi melihat Suroto kembali normal seperti sedia kala.

"Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi," katanya dalam bahasa Jawa, Jumat (3/7/2020), saat ditemui di rumahnya di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan. 

Baca juga: Suroto, 10 Tahun Tiduran, Mata Terpejam dan Makan Tiga Hari Sekali

Sukanti menceritakan, selama 10 tahun itu, Suroto tiduran beralas galar atau bambu yang ditata dan dilengkapi tikar.

Suroto pun tidak memakai bantal karena rambutnya yang gimbal sepunggung dijadikannya alas kepala.

Selain itu, menurut Sukanti, Suroto jarang sekali makan atau mandi. Bila ingin makan, Suroto pun jarang menghabiskan makanannya.

"Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis," jelasnya.

Sukanti mengaku pasrah, tidak tahu apa yang dilakukan untuk menyembuhkan anaknya tersebut.

 

Pernah tiduran selama 2 tahun

Sujono, tetangga Sukanti mengatakan, Suroto penah tiduran dalam waktu lama pada tahun 1993.

Saat itu Suroto, menurut Sujono, tiduran selama 2 tahun. Lalu, setelah bangun, Suroto pergi ke Bandung untuk bekerja.

"Kemudian dia ikut bekerja saudara saya di Bandung pada 1996. Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi," paparnya.

Lalu, saat pulang ke desa, Suroto bekerja sebagai buruh tani.

Menurut Sujono, uang dari bekerja Suroto titipkan ke ibunya. Saat itu dirinya ingin membeli sepeda motor. 

Namun, karena kebutuhan mendesak, uang tersebut digunakan sang ibu. Suroto diduga kecewa dan akhirnya terlibat masalah kriminal.   

Baca juga: Joget Tiktok Ala Penari India di Jembatan Suramadu, Tiga Wanita Ini Dicari Polisi

Suroto pun akhirnya masuk penjara. Setelah keluar penjara, kata Sujono, sikap Suroto sensitif dan sempat beberapa kali mengamuk.

Sekitar tahun 2010, saat Gunung Merapi erupsi, Suroto tiba-tiba tiduran lagi. 

"Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik dia sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar," jelas Sujono.

 

Dibantu relawan

Kondisi Suroto membuat Ardian Kurniawan Santoso, salah satu relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga, terpanggil untuk membantu.

Ardian mengatakan, setelah menemui Suroto, dirinya sempat melihat pria malang itu hendak menangis.

Baca juga: "Rapid Test" Jadi Syarat Masuk Tempat Hiburan Malam di Bandung

"Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal," kata Ardian.

Saat itu, Ardian membantu Suroto untuk potong rambut dan kuku. Suroto pun dikenakan pakaian pantas pakai.

"Tadi juga dimandikan agar lebih segar. Tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi," ungkapnya.

(Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com