Seperti diberitakan sebelumnya, aksi protes dana BLT yang dipotong dari Rp 600.000 menjadi Rp 200.000 berujung rusuh.
Warga mendesak kepala desa mundur. Senin (29/06/2020) malam.
Mediasi yang dilakukan Camat Panyabungan Utara Ridho Pahlevi didampingi Komandan Koramil dan Kapolsek setempat berhasil meredam setelah kepala desa sudah menyatakan diri untuk mundur dari jabatannya.
"Demikian surat pernyatan Kepala Desa yang sudah bersedia untuk mengundurkan diri yang saya bacakan. Dan kami meminta kepada warga untuk membuka jalan demi kenyamanan kita bersama," ungkap Camat, Senin (29/06/2020).
Pasca-kerusuhan, polisi terus melakukan penyelidikan. Menurut Yogi, hingga saat ini mereka masih melakukan penyisiran para pelaku yang diduga terlibat.
Penysiiran dilakukan oleh 70 personel dari Polres Madina, Ditreskrimum serta Batalyon C Polda Sumatera Utara.
Untuk sementara, hasil dari penyisiran tersebut, polisi tidak menemukan satu pun laki-laki dewasa di desa tersebut.
"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran. Dan kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi lewat sambungan telepon kepada kompas.com, Jumat (3/07/2020).
(Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.