Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta OTT Bupati Kutai Timur dan Istri, Ditangkap di Jakarta dan Reaksi Wabup

Kompas.com - 03/07/2020, 16:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Selain itu, KPK juga mengamankan seorang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) suatu daerah.

Menurut Ketua KPK Firli Bahuri, Ismunandar ditangkap atas dugaan penyuapan terkait pengadaan barang dan jasa.

"Betul tadi malam 19.30 ada giat tertangkap tangannya para pelaku korupsi berupa menerima hadiah atau janji dalam pengadaan barang dan jasa di salah satu kabupaten di wilayah Kalimantan Timur," kata Firli, Jumat (3/7/2020).

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Wabup mengaku tak tahu

Ilustrasi KPK.ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF Ilustrasi KPK.

Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang mengaku tak mengetahui jika Bupati ditangkap KPK.

“Saya lagi di luar ini. Saya tidak tahu soal itu,” ungkap dia kepada Kompas.com saat dihubungi, Kamis malam.

Saat itu, Kasmidi menjelaskan akan mencari informasi terkait kabar dan keberadaan Ismunandar. 

“Sabar ya, saya hubungi orang di Sangatta dulu, biar enggak salah beri informasi,” tutur Kasmidi.

Selain itu, dari informasi yang dihimpun, KPK juga menyegel rumah dinas Ismunandar dan kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutai Timur.

Baca juga: KPK Dikabarkan Segel Rumah Jabatan Bupati Kutai Timur, Ini Kata Wakil Bupati

2. Sebanyak 15 ditangkap

Potret ruangan dan barang-barang yang disegel dalam OTT KPK di kawasan pemerintahan Bukit Pelangi, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Kamis (2/7/2020) malam. 

istimewa/tribunnews.com Potret ruangan dan barang-barang yang disegel dalam OTT KPK di kawasan pemerintahan Bukit Pelangi, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Kamis (2/7/2020) malam.

Setelah OTT, ti penyidik KPK sempat meminjam ruangan di Mapolres Kutai Timur untuk memeriksa sejumlah saksi.

“Tadi malam (Kamis malam) tim KPK sempat pinjam satu ruangan di Polresta Samarinda. Mereka menumpang untuk periksa sejumlah saksi,” ungkap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Budiman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

KPK melaporkan mengamankan sebanyak 15 orang dalam operasi tersebut termasuk Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek Firgasih yang juga Ketua DPRD Kutai Timur.

Baca juga: OTT Bupati Kutai Timur, Tim KPK Pinjam Ruang di Polresta Samarinda Periksa Saksi

 

3. Dibawa ke Jakarta

IlustrasiKOMPAS Ilustrasi

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, Ismunandar beserta istrinya dan Kepala Bappeda tersebut telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa lebih lanjut.

Namun, Nawawi menyebutkan, KPK juga menangkap sejumlah pihak lain di Kutai Timur dan Samarinda, Kalimantan Timur.

"Yang di Jakarta iya (sudah dibawa), ada pihak lainnya kita amankan di Kutim dan Samarinda," ujar Nawawi.

4. Istri menjabat Ketua DPRD

Istri Bupati Kutai Timur, Encek Firgasih diketahui juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Timur.

Encek juga turut diamankan KPK saat bersama Ismunandar di sebuah hotel di Kutai Timur.

Seperti diberitakan sebelumnya, 15 orang diamankan KPK terkait dugaan suap Bupati Kutai Timur.

Dari keterangan KPK, sebanyak delapan orang diamankan di Kutai Timur dan Samarinda, tujuh lainnya diamankan di Jakarta.

(Penulis: Ardito Ramadhan, Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Khairina, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com