KOMPAS.com - Harga daging ayam di Pasar Projo Ambarawa, Kabupaten Semarang melambung tinggi hingga Rp 45.000 per kilogram. Padahal saat normal, harga daging ayam berkisar Rp 27.00 per kilogram.
Melambungnya harga daging ayam tersebut membuat para pedagang sepakat tidak berjualan selama dua hari yakni Jumat (3/7/2020) dan Sabtu (4/7/2020).
Kesepakatan untuk tidak berjualan selama dua minggu diambil harga ayam kembali stabil.
"Kalau naik ya sekitar Rp 35 ribu, kalau sampai tembus di atas Rp 40 ribu itu sudah termasuk tidak normal," jelas Istiqomah salah satu pedagang ayam saat ditemui di Pasar Projo, Jumat (3/7/2020).
Baca juga: Harga Daging Ayam Melambung, Pedagang Sepakat Tidak Berjualan Dua Hari
Ia mengatakan pada hari Jumat ini masih ada pedagang yang membuka lapak karena harus melayani langganan pemilik warung makan atau mie ayam.
Namun untuk hari Sabtu, semua lapak pedagang daging ayam tutup total.
"Terus terang kalau harga daging ayam mahal memang agak susah menjualnya. Hari ini yang ambil juga hanya langganan atau yang punya warung makan seperti mie ayam, kalau pembeli rumahan banyak yang batal beli," jelasnya.
Sementara itu Asrori salah seorang pembeli mengatakan ia tetap membeli daging ayam walaupun harganya melambung.
Baca juga: Inflasi Juni 0,18 Persen, Daging Ayam Ras Jadi Pendongkrak
Sehari-hari, Asrori berjualan mi ayam ceker. Karena itu ia membeli daging ayam untuk stok sebelum pedagang tutup lapak dagangan.
"Saya berjualan mie ayam ceker, jadi harus beli setiap hari. Tapi karena akan ada mogok jualan jadi saya nyetok ayam dan ceker dulu," ungkapnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan