Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Lab Sebut Banyak Penanganan yang Tidak Tepat soal Covid-19

Kompas.com - 03/07/2020, 08:20 WIB
Rahmadhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Dr dr Unand Andani Eka Putra mengatakan, banyak yang gagal paham mengenai virus corona atau Covid-19.

Gagal paham tersebut mulai dari masyarakat, pemerintah hingga tenaga kesehatan sendiri yang menangani pasien Covid-19.

"Saya melihat kecemasan dari tenaga medis, sehingga menyebabkan sampai kematian. Contohnya menggunakan alat pelindung diri yang berlapis hingga menyebabkan susah bernapas dan oksigen tak sampai ke otak. Selain itu, membukanya juga susah," ujar Andani Eka Putra kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Tetangga yang Cuma karena Rokok Tertukar

Selain itu, Andani juga mengkritisi penggunaan disinfektan yang berlebihan dan ke kulit manusia yang bisa menyebabkan kulit rusak.

"Saya melihat ada kejadian penyemprotan disinfektan sampai ke atap rumah dan jalan. Itu untuk apa? Harusnya penyemprotan disinfektan itu dilakukan di tempat-tempat yang mudah tertempel virus seperti gagang pintu, meja dan lainnya," ujar Andani.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, Andani menyebut, perlu sosialisasi yang masif di tengah masyarakat agar bisa mematuhi protokol kesehatan.

"Untuk itu perlu sosialisasi masif ke masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, tes PCR semua komponen, pemberdayaan nagari (desa), kelurahan dan lainnya," kata dia.

Sementara itu, Andani mengatakan, saat ini Kota Padang berada di fase pato genesis, yaitu penderita positif Covid-19 masih di bawah 40 persen, dengan kasus berat dan kematian masih kecil.

Angka kematian di Padang masih 4 persen.

"Jangan sampai Kota Padang masuk fase erupsi. Angka positif mencapai 50 persen dan angka kematian 3.000 orang per hari. Untuk itu, mari kita edukasi masyarakat," ujar Andani.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com