Munir mengajarkan tanggung jawab kepada Najih.
"Kuncinya saya ajarkan untuk tanggung jawab. Setelah ia belajar tentang tanggung jawab, ia sudah terbiasa," kata Munir.
Bocah berusia 12 tahun itu menyediakan waktu selama 20 menit sampai 30 menit untuk membaca Al Quran di rumah setiap hari. Sisanya, belajar membaca Al Quran dilanjutkan sesuai jadwal di sekolah.
Motivasi sang Ayah
Keberhasilan Najih menghafal 30 juz Al Quran bukan tanpa alasan. Najih terinspirasi dari sang ayah.
Munir mengenang sebuah momen saat Najih masih kecil. Ia dan anak sulungnya itu bercerita sambil bercanda di ruang tamu.
Baca juga: Alasan Bersujud dan Menangis, Risma: Saya Enggak Terima Staf Saya Disalahkan
Ketika itu, Munir bertanya kepada Najih, apa yang hendak diberikan kepada kedua orangtuanya ketika sudah dewasa.
Saat itu, Najih menjawab akan memberikan uang dan barang berharga lain. Munir menanggapi jawaban anaknya, ia tak akan menerima semua hadiah itu.
Ia meminta anaknya menjadi hafiz ketika dewasa. Percakapan ringan itu ternyata membekas di benak Najih.
Ketika tasyakuran keberhasilan menghafal Al Quran digelar, Najih mempersembahkan keberhasilan itu kepada orangtuanya.
“Saya persembahkan kepada Ayah dan Ibu,” terang Munir menirukan Najih.
Munir mengaku terharu mendengar kalimat sang anak.
“Pada saat itu juga, mendengar kalimat yang diutarakan Najih, Kami berdua tak kuasa menahan haru,” kata Munir.