Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Menjawab Alasan Bersujud, Marah soal Mobil PCR, hingga Surabaya Jadi Wuhan

Kompas.com - 03/07/2020, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi perbincangan beberapa pekan ini.

Beberapa tindakan Risma menjadi sorotan, di antaranya marah-marah ke salah satu pejabat Pemprov Jatim terkait mobil PCR serta bersujud di kaki dokter.

Risma kemudian menjelaskan sejumlah alasan melakukan tindakan tersebut saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi dalam tayangan Rosi, Kamis (2/7/2020).

Bersujud dan menangis

Wali Kota Surabaya dua periode, Risma sempat bersujud dan menangis di hadapan dokter saat pertemuan dengan IDI di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, dokter Sudarsono, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remering (Pinere) RSUD dr Soetomo menyampaikan RSUD dr Soetomo telah kelebihan kapasitas.

Selain itu, banyak warga Surabaya yang tak mematuhi protokol kesehatan.

Pernyataan tentang RSUD dr Soetomo yang kelebihan kapasitas pasien Covid-19 itu yang membuat Risma bersujud dan menangis.

Baca juga: Bersujud dan Menangis Saat Pertemuan dengan IDI, Risma: Beliau Nuding Staf Saya...

Risma menjelaskan, pertanyaan tersebut seperti menuding stafnya tidak bisa berkoordinasi. Padahal pihaknya sudah bekerja keras untuk melayani warga.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga tidak mendapat laporan terkait permintaan rumah sakit untuk pasien.

Risma menyebut banyak rumah sakit di Surabaya yang masih kosong.

"Beliau menuding staf saya tidak bisa komunikasi atau koordinasi. Padahal saya baca sendiri (data) berapa rumah sakit kosong, infonya dari mana, bagaimana kondisi rumah sakit, saya dapat info tiap hari," ujar Risma.

Marah soal mobil PCR

Pada 29 Mei, Risma sempat marah saat mengetahui dua mobil PCR bantuan dari BNPB yang disebutnya saat itu untuk Kota Surabaya, dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Halaman:
Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com